Nama Lain Surat Al-Fatihah

Ilustrasi surat Al-Fatihah. GETTY IMAGES/selimaksan

Ikhbar.com: Al-Fatihah menjadi surat yang istimewa di dalam Al-Qur’an. Ia disebut sebagai induk dari kalam Allah Swt. Banyak nama yang diberikan kepada pembuka Kitab Suci tersebut. Sejumlah ulama menyebut surat yang diturunkan di Makkah itu memiliki lebih dari 20 nama berbeda-beda.

Seperti itulah pakar tafsir Al-Qur’an, Prof. KH. Muhammad Quraish Shihab mengawali kajian tafsir tahlili di dalam karyanya, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an (1999). Prof. Quraish tidak langsung menafsirkan ayat per ayat pada surat Al-Fatihah, melainkan terlebih dahulu menjabarkan nama lain dari surat pembuka tersebut.

Dengan beragam sebutan lain dari surat Al-Fatihah, Prof. Quraish menyebut hal itu menjadi salah satu bukti bahwa surat tersebut memiliki dampak yang besar bagi para pembacanya. Tidak heran jika setiap doa dianjurkan agar ditutup dengan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin atau bahkan diakhiri dengan membaca surat tersebut.

Dari sekian banyak nama QS. Al-Fatihah, Prof. Quraish menjelaskan bahwa hanya ada tiga atau empat nama yang diperkenalkan Rasulullah Muhammad Saw. Pertama, tentu Al-Fatihah. Kedua, Umm Al-Kitab atau Umm Al-Qur’an, dan ketiga, As-Sab’ Al-Matsani.

Baca: Al-Mishbah, Penyempurna Khazanah Tafsir Ulama Nusantara

  1. Al-Fatihah

Al-Fatihah memiliki akar kata “fath,” ia mempunyai arti menyingkirkan sesuatu yang terdapat pada satu tempat yang akan dimasuki. Menurut Prof. Quraish, akar kata tersebut bukan berarti makna harfiyah. Penamaannya dengan Al-Fatihah karena ia terletak pada awal Al-Qur’an. Sehingga, karena biasanya yang pertama memasuki sesuatu adalah yang membukanya, maka kata fatihah di sini berarti awal Al-Qur’an.

Meskipun setatusnya pembuka Al-Qur’an, bukan berarti ia merupakan surat yang pertama diturunkan seperti anggapan segelintir ulama. Prof. Quraish secara tegas mengatakan bahwa Al-Fatihah juga bisa diartikan sebgai pembuka yang sangat agung bagi segala macam kebaikan.

  1. Umm Al-Kitab atau Umm Al-Qur’an

Menurut Prof. Quraish, kata “Umm” bersumber dari salah satu sabda Nabi Muhammad Saw: “Siapa yang salat tanpa membaca Ummu Al-Qur’an, maka salatnya khiddaj (kurang atau tidak sah).”

Dari segi bahasa, kata “Umm” berarti induk. Penamaan yang disematkan pada surat ini karena tak lepas dari posisinya yang berada di awal Al-Qur’an. Sehingga ia bagaikan asal dan sumber, serupa dengan ibu yang datang mendahului anak serta merupakan sumber kelahirannya.

Penyematan kata “Umm” pada QS. Al-Fatihah juga bisa jadi karena kandungan surat tersebut mencakup tema-tema pokok semua ayat Al-Qur’an. Penjelasan ini akan dijelaskan pada tafsir ayat-ayat surat Al-Fatihah pada pertemuan yang akan datang.

  1. As-Sab’ Al-Matsani

Penyebutan ini juga berasal dari salah satu hadis yang diriwayatkan Imam At-Tarmizi. Rasulullah Saw bersabda:

“Demi Tuhan Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, Allah tidak menurutnkan di dalam Taurat, Injil, maupun Zabur, dan Al-Qur’an suatu surat seperti As-Sab’ Al-Matsani.

Dari segi bahasa, kata “A-Sab” berarti tujuh. Hal itu lantaran surat tersebut terdiri dari tujuh ayat. Sementara kata Matsani merupakan bentuk jamak dari kata Mutsanna atau Matsna yang secara harfiyah berarti dua-dua. Yang dimakud dua-dua adalah bahwa ia dibaca dua kali setiap rakaat salat.

Menurut Prof. Quraish, jika makna tersebut yang dimaksud karena penamaannya lahir pada masa awal Islam ketika setiap salat baru terdiri dari dua rakaat. Bisa juga karena surat ini turun dua kali, sekali di Makkah dan sekali di Madinah.

Selain itu, bisa juga arti dua-dua dalam arti berulang-ulang. Hal itu tak lepas dari surat tersebut yang dibaca secara berulang-ulang baik dalam salat maupun di luar salat. Di samping itu, bisa juga karena kandungan pesan setiap ayatnya terulang-ulang dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang lain.

Sajian serial “Kajian Tafsir Al-Mishbah” ini diampu Mudir Ikhbar Foundation, Ustaz Sofhal Adnan dan diterbitkan satu episode dalam setiap pekannya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.