Ikhbar.com: Yahudi dikenal sebagai bangsa yang mengalami persebaran hampir ke seluruh negara di dunia. Saking masifnya, mereka pun kerap disebut sebagai penguasa dunia.
Sebuah penelitian profesor studi Ibrani di Australia, Suzanne Rutland (2014) menyebutkan, bangsa Yahudi setidaknya memiliki empat pusat diaspora utama, yakni Babilonia, Spanyol, Eropa Timur, dan Amerika.
“Masing-masing pusat diaspora tersebut sudah berlangsung hingga berabad-abad lamanya,” tulis Rutland, dalam laporan berjudul ” Australia and the Soviet Jewish Struggle: 1961-1972″ dikitip dari Australian Journal of Politics and History, pada Selasa, 21 November 2023.
Meski demikian, Al-Qur’an merekam umat Yahudi sebagai kaum yang memiliki sejumlah karakter kurang baik. Di antaranya sebagaimana yang digambarkan dalam ayat-ayat berikut:
Baca: Sengketa Khalifah Ali dan Warga Yahudi
Suka merusak, fitnah, dan peperangan
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ يَدُ اللّٰهِ مَغْلُوْلَةٌ ۗغُلَّتْ اَيْدِيْهِمْ وَلُ عِنُوْا بِمَا قَالُوْا ۘ بَلْ يَدٰهُ مَبْسُوْطَتٰنِۙ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَ اۤءُۗ وَلَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّب ِّكَ طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۗ وَاَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَ غْضَاۤءَ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۗ كُلَّمَآ اَوْقَدُوْا نَارًا لِّلْحَرْبِ ا َطْفَاَهَا اللّٰهُ ۙوَيَسْعَوْنَ فِى الْاَرْضِ فَسَادًاۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِ بُّ الْمُفْسِدِيْنَ
“Dan orang-orang Yahudi berkata, ‘Tangan Allah terbelenggu.’ Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Maidah: 64).
Pakar tafsir Al-Qur’an, Prof. KH Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menyebut bahwa ucapan umat Yahudi yang buruk itu didasari rasa dengki kepada Nabi Muhammad Saw yang mendapat wahyu dari Allah Swt.
“Umat Yahudi akan semakin merasakan kedengkian setiap kali mengetahui kebenaran Al-Qur’an,” jelas Prof. Quraish.
Maka dari itu, kata Prof. Quraish, Allah Swt akan mencampakkan hati mereka sehingga yang tersisa hanyalah kebencian dan permusuhan.
“Permusuhan yang nyata dan kebencian yang tersembunyi di antara kelompok-kelompok mereka, yakni kelompok-kelompok orang Yahudi atau kelompok Yahudi melawan kelompok Nasrani, bukan hanya sekarang tetapi sampai hari kiamat,” tulis dia.
Karena itulah, lanjut dia, umat Yahudi akan selalu lemah ketika berperang melawan kaum Muslim. “Allah akan selalu memadamkan kekuatan umat Yahudi sebelum mereka berhasil,” katanya.
Menurutnya, jika tidak sedang berperang pun, umat Yahudi akan terus berbuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai cara.
“Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai dan tidak merestui orang-orang yang membuat kerusakan,” tandasnya.
Selalu dengki terhadap umat Muslim
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ فَقَدْ اٰتَيْنَآ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا
“Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah menganugerahkan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim dan Kami telah menganugerahkan kerajaan (kekuasaan) yang sangat besar kepada mereka.” (QS. An-Nisa: 54).
Dalam keterangan Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) disebutkan, sifat dengki umat Yahudi kepada Nabi Muhammad Saw karena kenabian jatuh kepadanya, tidak lagi kepada orang Yahudi.
“Mereka juga dengki kepada pengikut-pengikut Nabi Muhammad Saw karena mereka percaya dan beriman kepadanya, terutama setelah mereka melihat kemajuan dan kemenangan yang dicapai Rasulullah beserta sahabat-sahabatnya, dari hari ke hari bertambah kuat dan makin banyak pendukung dan pengikutnya,” tulis Tafsir Kemenag.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa sifat tersebut tidak saja buruk, tetapi juga akan menghilangkan pahala-pahala kebajikan yang telah dikerjakan. Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Jauhilah sifat dengki karena sesungguhnya dengki itu memakan (pahala) kebaikan, seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah).
Baca: Tafsir QS. Al-Hasyr Ayat 2-3: Yahudi Terusir di Bulan Rabiul Akhir
Suka berkhianat
وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
“Di antara Ahlulkitab ada orang yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Akan tetapi, ada (pula) di antara mereka orang yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, ‘Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang umi.’ Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 75).
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-Azim mengimbau umat Muslim untuk selalu berhati-hati terhadap orang Yahudi. Sebab, mereka adalah kaum yang suka berkhianat.
“Allah Swt memberitakan perihal orang-orang Yahudi, bahwa di antara mereka ada orang-orang yang khianat. Allah Swt memperingatkan kaum mukmin agar bersikap waspada terhadap mereka dan jangan sampai mereka teperdaya,” tulis Imam Ibnu Katsir.
Hobi mengerjakan perkara haram
وَأَخْذِهِمُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَقَدْ نُهُوا۟ عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَٰلَ ٱلنَّاسِ بِٱلْبَٰطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
“Dan karena mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih.” (QS. An-Nisa: 161).
Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wajiz menyebutkan bahwa tindakan riba yang dilakukan orang Yahudi menandakan dirinya tidak taat kepada ajaran Taurat.
“Padahal sesungguhnya Allah telah melarang mereka di dalam Taurat untuk tidak melakukan riba,” jelas Syekh Zuhaili.
Karena perbuatannya itu, kata Syekh Zuhaili, orang Yahudi harus siap dengan siksaan yang pedih dari Allah dengan memasukkan mereka ke neraka Jahanam.
Serakah dan ambisius
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ ٱلنَّاسِ عَلَىٰ حَيَوٰةٍ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِۦ مِنَ ٱلْعَذَابِ أَن يُعَمَّرَ ۗ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا يَعْمَلُونَ ﴾
“Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 96).
Syekh Aidh’ Al-Qarni dalam Tafsir Muyassar menjelaskan, ayat di tersebut merupakan penegasan bahwa umat Yahudi merupakan orang-orang yang paling berambisi untuk hidup dalam keadaan apapun.
“Mereka terus berambisi di segala hal sekali pun hidup dengan kehinaan dan kerendahan. Bahkan keinginan mereka hidup untuk selalu mengalahkan keinginan orang-orang musyrikin,” jelasnya.
Ia menjelaskan, orang Yahudi selalu berharap diberi hidup panjang. Namun, jika hal itu terwujud mereka tetap akan beringkar kepada Allah Swt
“Maka dari itu, Allah Swt akan membalas mereka dengan siksaan yang memang layak mereka dapatkan,” tulisnya.