Thursday, June 1, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Headline

Tahun Baru Imlek, Merayakan Semangat Pembebasan Gus Dur

by Redaksi
January 22, 2023
in Headline, Tsaqafah
A A
Tahun Baru Imlek, Merayakan Semangat Pembebasan Gus Dur
Share on FacebookShare on Twitter

Ikhbar.com: PT. Jasa Marga memprediksi sebanyak 771.144 kendaraan meninggalkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) selama periode libur Hari Raya Imlek atau sejak Jumat, 20 Januari hingga Selasa, 24 Januari 2023.

Perkiraan angka itu bersifat kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol Utama. Di antaranya GT Cikupa (ke arah Merak); GT Ciawi (ke arah Puncak); GT Cikampek Utama (ke arah Trans Jawa); dan GT Kalihurip Utama (ke arah Bandung).

“Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 12,12 persen jika dibandingkan lalin normal,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, Sabtu, 21 Januari 2023.

Perayaan imlek kali ini juga dipastikan lebih meriah ketimbang tahun-tahun sebelumnya yang masih dibarengi aturan ketat pencegahan penularan Covid-19. Tiap-tiap kelenteng dan wihara telah bersolek sejak jauh hari guna menyambut kemeriahan tahun baru China hingga ditutup dengan perayaan Cap Go Meh pada dua pekan setelahnya.

ArtikelTerkait

Haji Tempo Doeloe: Transportasi, Tarif, hingga Jalur yang Dilewati

Menjadi Imam tak Boleh Sembarang

Hubbul Wathan Minal Iman lewat Kibaran Merah Putih Tradisi Munggah Suwunan

Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Imam Ibnu Sirin

Pemerhati kebudayaan Tionghoa, Jeremy Huang menjelaskan, imlek merupakan sarana untuk saling merekatkan kekerabatan antarkeluarga. Selain itu, imlek juga dirayakan atas dasar membangun keharmonisan hubungan antarmanusia dalam kehidupan dunia.

“Makanya dalam imlek kita sering menjumpai makanan yang disebut dodol keranjang. Dodol yang berbahan kental dan lengket itu bermakna merekatkan. Sementara rasa manisnya diharapkan mampu menambah rasa harmonis dalam hubungan kekerabatan,” kata Jeremy.

Selain dodol keranjang, perayaan imlek juga identik dengan kemeriahan pentas barongsai dan aneka motif lampion. Kekayaan budaya khas Tionghoa ini mestinya tetap dipelihara dan dipertahankan oleh generasi yang akan datang.

“Sayangnya, tidak banyak dari generasi muda Tionghoa yang meneruskan kekayaan budaya dan tradisi ini. Bisa dibayangkan, pemain barongsai saja kini 70 sampai 80 persen berasal dari non-Tionghoa,” kata dia.

Di sisi lain, tradisi dan budaya Tionghoa yang mulai banyak diperankan banyak orang di lintas etnis ini merupakan sebuah keunggulan. Kata Jeremy, hal ini menunjukkan masyarakat Tionghoa sudah berbaur dan diterima banyak orang.

“Ini jasa dari Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid) yang telah menjadikan imlek sebagai salah satu hari nasional, dulu, kita terkesan dikucilkan dan sangat sulit untuk berbaur seperti sekarang,” kata Jeremy.

Tahun baru imlek sempat dilarang dirayakan di tempat umum selama periode 1968 hingga 1999. Larangan itu diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 yang dibuat oleh Presiden Soeharto di era Orde Baru. Hingga sekarang, masih belum jelas alasan dibalik larangan tersebut.

Larangan perayaan imlek mengekang masyarakat Tionghoa selama 32 tahun hingga aturan itu dicabut Gus Dur ketika menjabat sebagai Presiden RI. Gus Dur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 dan menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000. Keppres ini menjadi awal bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia mendapatkan kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, serta adat istiadat mereka, termasuk upacara keagamaan seperti imlek secara terbuka.

Pada 2001, Gus Dur menindaklanjuti keputusannya dengan menetapkan imlek sebagai hari libur fakultatif yang berlaku hanya bagi mereka yang merayakannya. Hal ini diatur dalam Keputusan Nomor 13 Tahun 2001 tentang Penetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional Fakultatif. Pada 2003, Hari Raya Imlek yang jatuh pada tanggal 1 Februari setiap tahunnya ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Berkat perannya dalam mempromosikan pluralisme di Indonesia, khususnya menyangkut orang Tionghoa, Gus Dur mendapatkan julukan sebagai Bapak Tionghoa. Julukan ini diberikan oleh masyarakat Semarang bertepatan dengan hari Cap Go Meh di Klenteng Tay Kek Sie pada 10 Maret 2004 silam.

Tags: Cinagus durImlekImlek 2023kh abdurrahman wahidTionghoaTiongkok
ShareTweetSendShare
Previous Post

Imlek, Seabad NU, dan Cita-cita Indonesia Maju

Next Post

Pelayaran Islam dari Cina ke Indonesia

Next Post
Pelayaran Islam dari Cina ke Indonesia

Pelayaran Islam dari Cina ke Indonesia

Sa’ad bin Abi Waqqash, Anak Panah Islam yang Melesat ke Tiongkok

Sa'ad bin Abi Waqqash, Anak Panah Islam yang Melesat ke Tiongkok

Presiden: Semua Sudah Tahu Kontribusi Besar NU

Presiden: Semua Sudah Tahu Kontribusi Besar NU

Amalan di Bulan Rajab menurut Kiai Zuhri Adnan

Amalan di Bulan Rajab menurut Kiai Zuhri Adnan

Peristiwa Penting di Bulan Rajab

Peristiwa Penting di Bulan Rajab

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Sepakat 1 Ramadan 1444 H Kamis Besok

Jika Pemerintah Tetapkan Lebaran Sabtu, Apakah Jumat Tetap Wajib Berpuasa?

April 20, 2023
Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

May 12, 2023
Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

April 1, 2023
Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

March 10, 2023
Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

May 31, 2023
4.500 Jemaah Haji Asal Israel Berharap Bisa Terbang Langsung ke Arab Saudi

4.500 Jemaah Haji Asal Israel Berharap Bisa Terbang Langsung ke Arab Saudi

May 31, 2023
Jemaah Haji Diimbau Memakai Ihram di Hotel sebelum Berangkat ke Makkah

Jemaah Haji Diimbau Memakai Ihram di Hotel sebelum Berangkat ke Makkah

May 31, 2023
Platform Digital Pengiriman Air Zamzam Diluncurkan

Platform Digital Pengiriman Air Zamzam Diluncurkan

May 31, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In