Ikhbar.com: Makanan dan minuman menjadi kebutuhan dasar manusia. Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh akan diolah menjadi energi yang dapat membantu manusia dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya.
Namun, tidak semua makanan dan minuman yang ada di dunia bersifat aman untuk dikonsumsi. Pengolahan makanan yang kurang baik bahkan bisa menimbulkan racun tertentu hingga merugikan manusia itu sendiri.
Syekh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf menganjurkan sebuah bacaan doa demi menghindarkan manusia dari potensi racun yang terkandung di dalam makanan.
بِسْمِ اللَّهِ خَيْرُ الْأَسْمَاءِ لِلَّهِ فِي الْأَرْضِ وَفِي السَّمَاءِ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ دَاءٌ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيهِ بَرَكَةً وَعَافِيَةً وَشِفَاءً
“Dengan nama Allah yang sebaik-baik nama Allah di langit dan di bumi, bersama nama-Nya penyakit tidak dapat membahayakan. Ya Allah, jadikanlah di dalamnya keberkahan, kesehatan dan kesembuhan”.
Selain berdoa, manusia juga disarankan untuk memastikan dan mengupayakan makanan dan minuman yang hendak dikonsumsinya tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal itu bisa dilakukan secara mandiri dengan mengamati secara saksama kualitas dari bahan makanan yang hendak diolah.
Allah Swt berfirman;
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d: 11).