Ikhbar.com: Keberkahan Ramadan tidak hanya membuka peluang pelipatgandaan pahala ibadah, tetapi juga menghadirkan banyak manfaat bagi kesehatan jiwa, badan, hingga momentum memperkuat hubungan dan kehangatan di dalam keluarga.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi. Sosok yang karib disapa Kak Seto itu menjelaskan bahwa Ramadan pun semestinya menjadi ajang bagi keluarga untuk menguatkan kembali pendidikan karakter bagi anak.
“Ramadan bisa menjadi media untuk merapatkan kembali hubungan keluarga. Misalnya, membangun kehangatan saat berbuka puasa dengan penuh senyuman,” jelas Kak Seto kepada Ikhbar.com, pada Senin, 13 Maret 2023.
“Ramadan adalah madrasah keluarga. Bisa dijadikan sebagai ruang pendidikan bagi antaranggota di dalamnya. Bisa lewat obrolan-obrolan santai bersama ayah dan bunda, anak-anak pun bisa saling curhat ketika santap sahur dan berbuka puasa,” sambung dia.
Pasalnya, lanjut Kak Seto, pendidikan anak tidak boleh hanya mengandalkan ruang lingkup formal. Malah, kekuatan pendidikan informal lebih sering banyak memberi pengaruh pada tumbuh kembang anak.
“Salah satu pendidikan informal itu, ya, saat anak berada di tengah keluarga. Anak-anak harus diberikan teladan yang baik dari setiap anggota keluarga yang lebih dewasa, terlebih dari kedua orang tua,” pesan Kak Seto.
Sahabat Anak itu menilai, keteladanan menjadi kunci penting dalam membangun pendidikan karakter bagi anak. “Anak-anak itu peniru terbaik di dalam keluarga,” katanya.
Selain keluarga, pendidikan anak juga menjadi tanggung jawab lingkungan masyarakat di sekitarnya. Kelompok masyarakat sudah waktunya kembali meningkatkan kepedulian antara satu dengan yang lainnya.
“Melalui Ramadan, kepedulian antarwarga harus kembali dihidupkan. Semua harus membawa manfaat bagi tumbuh kembang anak di sekitarnya,” pungkas Kak Seto.