Doa Langgeng Rumah Tangga untuk Pengantin Baru, Dibaca sebelum Tidur

Ilustrasi pengantin baru. GETTY IMAGES/wisnu priyanggodo

Ikhbar.com: Banyak di antara umat Muslim melangsungkan pernikahan setelah Lebaran Idulfitri. Dengan demikian, akan ada banyak pasangan baru setelah berakhirnya bulan Syawal.

Setiap pasangan tentu mengharapkan keharmonisan. Namun, di dalam mengarungi rumah tangga, mereka harus siap dengan berbagai rintangan.

Oleh karena itu, melalui Pengantin Al-Qur’an (2015), ulama ahli tafsir Al-Qur’an, Prof. KH Muhammad Quraish Shihab mengungkapkan sejumlah cara untuk menjaga kelanggengan rumah tangga. Salah satunya adalah dengan mengarahkan seluruh pikiran dan kegiatan, baik suami-istri, hanya kepada Sang Pemberi Kebahagiaan Dunia Akhirat, yakni Allah Swt.

Baca: Hukum Amplop Kondangan Hadiah atau Utang? Ini Ulasannya menurut Fikih 

Selayak peredaran planet

Di dalam buku tersebut, Prof. Quraish, mengibaratkan kehidupan suami-istri layaknya planet-planet yang mengelilingi pusat tata surya, matahari. Jika salah satu planet melepaskan diri dari matahari, maka ia akan mengalami kehancuran.

“Begitu pula dengan pasangan suami-istri, mereka hendaknya berprinsip bahwa segala aktivitasnya harus berlandaskan restu Allah Swt,” jelas Prof. Quraish.

Aktivitas yang dimaksud Prof. Quraish tersebut mencakup semuanya, yaitu mulai dari bangun hingga tidur kembali. Untuk itu, ia menyarankan setiap pasangan saling mengucapkan “selamat tidur” sekaligus berdoa di malam hari.

Baca: Hukum Menutup Akses Jalan saat Hajatan

Doa sebelum tidur

Berikut doa sebelum tidur bagi setiap pasangan suami istri:

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِرَسُولِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Allahumma aslamtu nafsi ilaika wawajjahtu wajhiya ilaika wa aljahtu zahri ilaika wa fawwadhtu amri ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja’a wa la manja minka Illa ilaika aamanat bikitabika allazi anzalta wabirasulika allazi arsalta.

“Ya Allah, ku serahkan diriku kepada-Mu, ku arahkan wajahku menuju ke hadirat-Mu, ku serahkan persoalanku kepada-Mu, ku serahkan punggung (kemampuan) ku kepada-Mu. Tiada tempat berlindung, tiada juga tempat keselamatan dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku percaya kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan Nabi-Mu yang Engkau utus.”

Di pagi hari, ketika terbangun dan mensyukuri nikmat hidup, setiap pasangan juga diharapkan kembali berdoa. Berikut bacaan doa bangun tidur:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur.

“Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami, dan kepada Allah kami dibangkitkan.”

Dengan demikian, kata Prof. Quraish, saat bangun tidur, objek pertama yang dilihat adalah wajah pasangannya. Hal itu mengingatkan bahwa sejak bangun tidur, tidur, hingga bangun kembali yang terlihat adalah pasangan hidup.

“Ini hendaknya dapat selalu diingat, bukan saja pada saat saat bulan madu atau tahun-tahun pertama perkawinan, tetapi seterusnya,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.