Ikhbar.com: Belasan ribu pengunjuk rasa di Liverpool, Inggris dan Roma, Italia kompak memprotes kekejaman Israel di Gaza, Palestina yang telah dilakukan hampir setahun belakangan.
Dikutip dari Anadolu, aksi demonstrasi di Inggris dan Roma itu berlangsung pada Sabtu, 21 September 2024. Selain sama-sama mendesak Israel untuk menghentikan aksinya di Gaza, pengunjuk rasa di Liverpool juga mendesak pemerintah Inggris untuk menyetop pengiriman senjata ke pasukan Zionis.
“Aksi demonstrasi di Liverpool itu diikuti setidaknya 15.000 orang. Mereka meminta pemerintah setempat untuk tidak mendukung aksi genosida Israel,” tulis Anadolu dikutip pada Ahad, 22 September 2024.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa massa melakukan aksinya itu sebagai bagian dari Aksi Nasional ke-19 untuk Palestina. Selain itu, mereka juga bergerak menuju konferensi Partai Buruh sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.
Baca: Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Gugur akibat Serangan Roket Israel
“Demonstran mengaku bahwa akan ada aksi susulan, tepatnya pada 5 Oktober mendatang di London. Aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati satu tahun gempuran Israel di Gaza,” katanya.
Sementara di Roma, Italia, tercatat ada sekitar 4.000 pengunjuk rasa menuntut dihentikannya aksi genosida Israel di tanah Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.
Dalam melakukan aksinya itu, para demonstran dibekali bendera Palestina sembari membawa spanduk bertuliskan “Hentikan Genosida”.
“Mereka tak lelah meneriakkan beberapa slogan, seperti ‘Bebaskan Palestina!’, ‘Netanyahu Pembunuh!,” tulis Anadolu.
Lebih lanjut, para demonstran juga mengkritik pemerintahan Italia yang dipimpin Perdana Menteri Giorgia Meloni. Dalam aksinya itu, mereka menuduh pemerintah terlibat dalam membantu Israel.
Salah satu peserta aksi, Michela menilai bahwa Israel berniat tidak hanya ingin menghancurkan Gaza, melainkan seluruh Tepi Barat, dan Lebanon.
“Hampir setahun genosida ini berlangsung, dan sekarang tampaknya mereka ingin menghancurkan bukan hanya Gaza, tetapi juga seluruh Tepi Barat, seluruh Palestina, dan bahkan Lebanon,” katanya.
Peserta lainnya, Sara mengajak seluruh pihak untuk ikut serta melakukan protes kekejaman Israel di Gaza. Ia bersumpah akan melakukan aksi selama diperlukan.
“Palestina merdeka adalah sebuah hak!,” tegas Sara.
Hingga kini, aksi kekerasan Israel terhadap warga Gaza terus dilakukan. Tindakan mereka selama nyaris satu tahun ini telah menelan korban jiwa sbanyak 41.400 orang dan 95.700 luka-luka. Mirisnya, dari sekian banyak korban tersebut mayoritas terdiri dari perempuan dan anak.
Selain korban jiwa, pemboman yang dilakukan Israel sepanjang tahun ini juga membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi. Nahasnya, mereka hidup dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Hal itu dikarenakan sejumlah bangunan yang masih mengalami blokade.