WHO Desak Cina Jujur Ungkap Asal-usul Covid-19 Sebenarnya

Petugas keamanan berjaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim WHO yang menyelidiki asal-usul Covid pada 3 Februari 2021. REUTERS/Thomas Peter

Ikhbar.com: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mendesak Cina untuk berbagi data dan memberikan akses guna memahami asal-usul Covid-19 yang telah merugikan dunia.

“Ini adalah kewajiban moral dan ilmiah,” demikian pernyataan WHO, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa, 31 Desember 2024.

Baca: DPR AS: Covid-19 Berasal dari Laboratorium Bocor

Desakan ini bertepatan dengan momentum pertama kalinya Pemerintah Cina melaporkan adanya kasus “pneumonia” yang viral di Wuhan, tepat lima tahun lalu.

WHO menyebut, pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari tujuh juta orang, melumpuhkan ekonomi dunia, dan membebani sistem kesehatan secara global.

“Tanpa transparansi, berbagi informasi, dan kerja sama antarnegara, dunia tidak dapat mencegah dan mempersiapkan diri secara memadai menghadapi epidemi dan pandemi di masa depan,” ungkap mereka.

WHO mengingatkan kembali peristiwa 31 Desember 2019, ketika kantor perwakilannya di Cina mendeteksi pernyataan media dari otoritas kesehatan Wuhan mengenai kasus-kasus “pneumonia” di kota tersebut.

“Dalam minggu, bulan, dan tahun berikutnya, Covid-19 membentuk ulang kehidupan serta dunia kita,” ujar badan kesehatan di bawah PBB itu.

Berkenaan dengan peringatan lima tahun tersebut, WHO menyerukan penghormatan terhadap nyawa yang hilang akibat Covid-19 serta penghargaan kepada para tenaga kesehatan yang telah berkorban demi merawat pasien.

WHO juga mengajak masyarakat global untuk belajar dari pandemi guna membangun masa depan kesehatan yang lebih baik.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya juga telah menyoroti kesiapan dunia dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan pandemi berikutnya.

“Jawabannya adalah ya atau tidak (siap),” ujarnya.

“Jika pandemi berikutnya terjadi hari ini, dunia masih akan menghadapi kelemahan dan kerentanan yang sama seperti ketika Covid-19 muncul lima tahun lalu. Namun, dunia juga telah mempelajari banyak pelajaran berharga dan mengambil langkah signifikan untuk memperkuat pertahanan terhadap epidemi dan pandemi di masa depan,” jelasnya.

Baca: Covid-19 kembali Serang Jepang, Warga Diminta Pakai Masker lagi

Dari 194 negara anggota WHO yang terlibat dalam negosiasi, sebagian besar telah menyepakati isi perjanjian tersebut, tetapi masih terdapat beberapa perbedaan pada aspek teknis.

Salah satu isu utama adalah kewajiban berbagi patogen yang baru muncul secara cepat, serta distribusi manfaat dari upaya melawan pandemi, seperti vaksin. Tenggat waktu penyelesaian perjanjian ini ditetapkan pada Mei 2025.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.