Ikhbar.com: Meningkatnya penghasilan sering kali diikuti dengan pengeluaran yang lebih besar. Jika tidak dikendalikan, kenaikan gaji justru bisa membuat kondisi finansial tetap stagnan. Ibarat pepatah, “besar pasak daripada tiang.”
Mengutip dari Gulf News, berikut lima langkah menghindari gaya hidup berlebihan agar keuangan tetap sehat.
1. Catat setiap pengeluaran
Pengeluaran kecil seperti langganan streaming atau kopi premium bisa tanpa sadar menguras keuangan. Pastikan setiap pengeluaran benar-benar bermanfaat. Misalnya, jika gaji naik Rp4 juta, alokasikan setidaknya Rp2 juta untuk tabungan atau investasi agar pendapatan tambahan tidak habis begitu saja.
Baca: Tips Atur Keuangan untuk Hadapi Kenaikan Harga jelang Lebaran
2. Hitung dulu sebelum merayakan kenaikan gaji
Sebelum menghabiskan uang untuk merayakan kenaikan gaji, periksa jumlah bersih yang diterima setelah pajak dan potongan lainnya. Jika kenaikan gaji sebesar Rp175 juta per tahun hanya menambah Rp9,5 juta per bulan setelah pajak, hindari belanja berlebihan yang bisa menghabiskan seluruh tambahan penghasilan ini.
3. Jangan tertipu dengan cicilan
Mampu membayar cicilan bukan berarti mampu membeli sesuatu. Suku bunga kartu kredit dan pinjaman dapat membuat harga barang jauh lebih mahal dari harga aslinya. Misalnya, jika menggunakan kartu kredit dengan bunga 18,5% untuk belanja Rp5 juta dan hanya membayar minimum, total pembayaran bisa membengkak.
4. Alokasikan anggaran hiburan secara bijak
Menikmati hidup itu penting, tapi harus tetap dalam batas yang wajar. Gunakan aturan 50-30-20: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, termasuk hiburan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Baca: Uang Suami dan Duit Istri? Begini Manajemen Keuangan Rumah Tangga menurut Fikih
5. Tambah pengeluaran secara bertahap
Hindari langsung meningkatkan gaya hidup setelah mendapat kenaikan gaji. Coba satu perubahan kecil terlebih dahulu, seperti keanggotaan gym. Jika tidak terpakai, segera batalkan sebelum menjadi beban keuangan.
Setiap keputusan finansial hari ini berdampak pada masa depan. Dengan mengendalikan gaya hidup, penghasilan yang meningkat bisa benar-benar membangun kekayaan, bukan sekadar memenuhi keinginan sesaat.