Selimut Ka’bah Diangkat hingga Tiga Meter

Proses pengangkatan kiswah Ka'bah. Dok SPA

 

Ikhbar.com: Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, melalui Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengangkat bagian bawah kiswah (kain penutup) Ka’bah setinggi tiga meter. Pengangkatan ini menjadi bagian dari persiapan menyambut musim haji 1446 Hijriah.

Proses dilakukan oleh tim khusus dengan prosedur ketat. Petugas melepas bagian bawah kiswah, memisahkan sudut-sudutnya, lalu mengangkatnya ke ketinggian tiga meter. Area terbuka ditutup kain katun putih selebar dua meter yang mengelilingi seluruh sisi Ka’bah. Lampu-lampu yang sebelumnya dilepas, dipasang kembali ke tempat semula.

Tindakan ini bertujuan melindungi kiswah dari sentuhan langsung jemaah yang tawaf dalam jumlah besar. Kain hitam bersulam benang emas itu rentan rusak jika terus-menerus disentuh atau ditarik. Otoritas menyebut tindakan ini bagian dari upaya pelestarian dan penghormatan terhadap Ka’bah, sekaligus menjaga keamanan jemaah.

“Ini tradisi tahunan yang mencerminkan ketelitian dalam pengelolaan tempat suci,” kata salah satu pejabat, sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Kamis, 15 Mei 2025.

Baca: Ka’bah Sandang Kiswah Baru Berbahan 120 Kg Emas

Kiswah Ka’bah dibuat ulang setiap tahun di Makkah dengan proses rumit. Menurut laporan Al Arabiya, produksi kiswah memerlukan 200 kilogram sutra murni, benang perak dan emas 24 karat. Biaya produksinya mencapai lebih dari 20 juta riyal atau sekitar Rp84 miliar.

Tradisi pengangkatan kiswah telah berlangsung sejak masa kekhalifahan. Sejarawan Islam, seperti Al-Azraqi dalam Akhbar Makkah mencatat bahwa kain penutup Ka’bah sejak dahulu diangkat setiap musim haji. Tujuannya tetap sama, yakni melindungi dari kerusakan akibat kerumunan.

Musim haji merupakan puncak kedatangan jemaah dunia. Tahun lalu, jumlah jemaah haji mencapai 1,8 juta orang, menurut Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Angka ini diperkirakan naik pada 2025, seiring dibukanya akses penuh pascapandemi.

Kepadatan luar biasa saat thawaf menjadi perhatian utama. Banyak jemaah berusaha menyentuh atau mencium dinding Ka’bah, sehingga pengangkatan kiswah menjadi solusi untuk menjaga kain tetap utuh. Selain itu, tindakan ini juga mempermudah pengelolaan arus jemaah di area tawaf.

Baca: Sejarah Riwaq, Bangunan Indah Pelindung Ka’bah

Pengelolaan Masjidil Haram terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Sistem pendingin, penyemprotan otomatis, serta pembersihan lantai dilakukan rutin. Di sisi keamanan, lebih dari 4.000 kamera CCTV aktif memantau seluruh area masjid dan halaman sekitarnya.

Menurut platform Haramain Sharifain, Arab Saudi mengerahkan lebih dari 10.000 petugas selama musim haji, termasuk sukarelawan, tenaga medis, dan pengarah jemaah. Fasilitas kesehatan mobile dan rumah sakit darurat juga disiapkan untuk mengantisipasi kondisi darurat.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.