Ikhbar.com: Serambi Masjidil Haram, Makkah dengan gaya arsitektur keislaman dilengkapi kaligrafi cantik berupa ayat-ayat Al-Qur’an pertama kali diinisiasi di masa kepemimpinan Utsman bin Affan.
Bangunan itu disebut sebagai “riwaq,” diambil dari bahasa Arab dengan makna serambi atau arkade. Riwaq berfungsi sebagai pintu masuk yang mengantarkan jemaah menuju halaman terbuka. Kata “riwaq” mulanya merujuk pada struktur bangunan yang mengelilingi area ka’bah.
Bukan desain asli
Mantan Direktur Jenderal Pusat Sejarah Makkah, Fawaz bin Ali Al-Dahas menyebut, serambi yang mengelilingi ka’bah itu bukan desain asli dan baru dibangun setelah masa kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.
“Utsman bin Affan adalah orang pertama yang memerintahkan pembangunan serambi. Makanya, ada juga yang menyebutnya Serambi Ottoman,” kata Al-Dahas, dikutip dari Arab News, Jumat, 30 Juni 2023.
Dia melanjutkan, bangunan itu kemudian diperluas selama kekhalifahan Abbasiyah pada abad ke-8. Modifikasi pun terus dilakukan, termasuk dengan menambahkan mozaik rumit dan sejumlah prasasti yang bisa dilihat hingga saat ini.
“Tetapi, tidak ada perluasan serambi lebih lanjut sampai berdirinya negara Saudi di bawah Raja Abdulaziz. Pada masa pemerintahan Raja Abdulaziz, memang ada perluasan Masjid Nabawi di Madinah, dan raja ingin melakukan hal yang sama di Masjidil Haram di Makkah, tetapi beliau wafat sebelum itu bisa terjadi,” kata Al-Dahas.
Ekspansi pertama Masjidil Haram oleh Saudi terjadi pada masa Raja Saud, Raja Faisal, lalu Raja Khalid. Pembangunan itu dilakukan termasuk merekonstruksi Serambi Ottoman.
Ekspansi Saudi kedua dimulai pada 1988, yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Raja Fahd.
Terus diperluas
Al-Dahas mengungkapkan, selama masa pemerintahannya, Raja Fahd terus memperluas halaman yang mengelilingi masjid dan melapisinya dengan marmer tahan panas. Area Safa dan Marwa pun turut diperluas untuk memudahkan pergerakan orang-orang yang melakukan sai.
“Berikutnya, selama pemerintahan Raja Abdullah, Masjidil Haram mengalami perluasan terbesar dalam sejarahnya. Yakni dengan meningkatkan kapasitas total dan memperluas halaman di sekitar ka’bah,” katanya.
Baca: 2023 Jadi Musim Haji Terbesar dalam Sejarah
Di era Raja Salman, telah diluncurkan lima inisiatif sebagai bagian dari rencana perluasan ketiga Masjidil Haram. Ini termasuk perluasan bangunan utama dan halaman, terowongan pejalan kaki, dan proyek stasiun layanan pusat.
Berganti nama
Sementara itu, Imam Besar Dua Masjid Suci, Masjidil Haram dan Nabawi, Syekh Abdulrahman Al-Sudais mengumumkan akan mengganti nama Serambi Ottoman menjadi Serambi Saudi.
“Serambi Saudi akan melengkapi Serambi Ottoman dengan perbedaannya di area yang lebih luas yang belum pernah dilihat Masjidil Haram sebelumnya,” kata Al-Sudais, bulan lalu.
Serambi Saudi menyediakan ruang yang lebih luas untuk jamaah dengan standar teknik berkualitas tinggi dan ditandai dengan ketersediaan layanan teknis, sistem tata suara, dan pencahayaan yang diupayakan jauh lebih baik.