Kelompok HAM Desak Inggris Setop Ekspor Senjata ke Israel

Puluhan orang bergabung dengan badan amal dan kelompok, yang menuntut Inggris mengakhiri penjualan suku cadang jet tempur F-35 ke Israel. Foto: AFP

Ikhbar.com: Puluhan aktivis dan organisasi HAM menggelar aksi protes di depan Royal Courts of Justice, London, Inggris.

Mereka menuntut pemerintah Inggris menghentikan ekspor komponen jet tempur F-35 ke Israel, yang digunakan dalam serangan ke Gaza.

Aksi ini bertepatan dengan dimulainya sidang gugatan hukum yang diajukan lembaga HAM Palestina, Al-Haq, dengan dukungan Global Action Legal Network (GLAN), Amnesty International, Human Rights Watch, dan Oxfam.

Baca: Politisi Muslim Kompak Cabut dari Partai Buruh karena Tetap Jadikan Inggris sebagai Pemasok Senjata Israel

Mereka menyoroti keterlibatan Inggris dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 52.000 warga Palestina dalam 19 bulan terakhir.

Anggota parlemen, Zarah Sultana, menyebut keterlibatan Inggris sebagai “komplikasi dalam genosida.”

Ia menyoroti bahwa 15 persen komponen F-35 diproduksi di Inggris, sementara jet tempur itu digunakan untuk menjatuhkan bom seberat 900 kg ke permukiman di Gaza.

“Itu menjadikan kita bagian dari genosida yang disiarkan langsung,” ujarnya, dikutip dari Middle East Eye, pada Rabu, 14 Mei 2025.

Perwakilan Oxfam, Clemence Lagourdat, yang baru kembali dari Gaza, menambahkan bahwa lebih dari 70 persen infrastruktur air di wilayah itu hancur akibat serangan udara Israel.

Ia juga menuding Israel menghalangi masuknya peralatan perbaikan, memperparah krisis air bersih.

“Menjual senjata yang menghancurkan sebuah wilayah berarti secara sadar membahayakan seluruh populasi,” katanya.

Baca: Protes Kekejaman Israel di Gaza kembali Menggema di Inggris dan Roma

Gugatan ini sempat ditolak pada Februari 2024, tetapi dibuka kembali setelah banding. Pemerintah Inggris berdalih bahwa penghentian ekspor ke “pool global” F-35 akan mengganggu stabilitas program jet tempur itu secara internasional.

Namun, kelompok HAM menilai kebijakan pengecualian komponen F-35 mencederai hukum nasional dan internasional.

Pada September 2024, pemerintah Inggris mengumumkan penangguhan sebagian lisensi ekspor, tapi komponen F-35 tetap dikirim secara tidak langsung melalui jaringan internasional.

Laporan terbaru dari Otoritas Pajak Israel juga menunjukkan dugaan ekspor langsung dari Inggris masih berlangsung, memunculkan pertanyaan baru yang akan dibahas dalam sidang mendatang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.