Ikhbar.com: Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ny. Hj. Alissa Qotrunnada Wahid menyebut bahwa pihaknya mendorong setiap keluarga NU untuk mengelola sampah dengan lebih baik. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari gerakan keluarga bebas sampah.
Ia mengatakan, komitmen tersebut akan dituangkan dalam pembahasan utama Kongres Keluarga Maslahat NU 2025. Tujuannya, kata dia, yakni membentuk keluarga cinta alam.
“Keluarga cinta alam adalah keluarga yang peduli terhadap lingkungan. Untuk meningkatkan kesadaran bencana, kami akan melibatkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” ujar Alissa dalam konferensi pers di PBNU pada Jumat, 24 Januari 2025.
Baca: Jepang Ancam Permalukan Warga yang tak Pilah Sampah dengan Benar sebelum Dibuang
Alissa menekankan bahwa kongres ini akan mengusung tema zero waste family sebagai langkah besar menghadapi masalah lingkungan di Indonesia. Ia berharap konsep ini dapat menjadi gerakan kolektif yang mampu memberikan dampak nyata.
“Zero waste family akan menjadi tema besar yang dibahas dalam kongres. Ini adalah upaya bersama untuk mengatasi masalah lingkungan yang menjadi tantangan terbesar kita,” katanya.
Baca: Ketimbang Utak-atik Zakat, PBNU Lebih Sarankan Dana Infak untuk Dukung Program MBG
NU, lanjut Alissa, sebenarnya telah memulai upaya edukasi kepada keluarga NU terkait pengelolaan sampah. Pendidikan ini bertujuan mendorong kebiasaan memilah sampah dan meminimalkan limbah rumah tangga.
Kongres ini juga akan menghadirkan pembicara dari Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Menurut Alissa, selain mendengarkan materi, para peserta kongres akan terlibat dalam perumusan strategi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hasil kongres nantinya akan menjadi masukan penting dalam forum Munas (Musyawarah Nasional) dan Konbes (Konferensi Besar) yang akan digelar pada 6-7 Februari 2025,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rekomendasi dari kongres ini diharapkan dapat mencakup berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat sipil, hingga program internal NU sendiri.
“Dalam kongres nanti akan membahas enam isu utama, yakni keluarga maslahat, keluarga sehat, keluarga sejahtera, keluarga cinta alam, keluarga terdidik, dan keluarga mandiri, ” jelasnya.
Kongres Keluarga Maslahat NU 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU. Acara tersebut akan berlangsung pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025 di Hotel Bidakara dengan tema Bersama Umat Wujudkan Keluarga Maslahat.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.