Saudi Gunakan AI untuk Pantau Cuaca Ekstrem

Ilustrasi satelit yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau cuaca. Dok: Freepik.

Ikhbar.com: Arab Saudi memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menangani tantangan lingkungan, termasuk degradasi tanah dan kelangkaan air, di wilayah yang didominasi gurun.

Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah (KAUST) menjadi pusat inovasi, dengan mengembangkan teknologi pengamatan bumi berbasis AI untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan mempromosikan keberlanjutan.

Baca: Arab Saudi Diprediksi bakal Diselimuti Salju, Cuaca Dingin Sentuh 2 Derajat Celcius

Direktur Inisiatif Iklim dan Kelayakhunian KAUST, Prof. Matthew McCabe, menjelaskan bahwa AI mampu merevolusi pemahaman tentang sistem bumi melalui analisis data yang cepat dan mendalam.

Teknologi ini digunakan untuk pencitraan satelit dan pemantauan ekosistem, memberikan wawasan baru yang dapat ditindaklanjuti.

Dalam bidang peramalan cuaca, AI digunakan untuk memprediksi peristiwa ekstrem seperti banjir bandang dan gelombang panas.

“Kami akan menggunakan penginderaan jarak jauh dan sumber data lainnya untuk melakukan pemantauan ekosistem, membantu mencapai beberapa tujuan dan sasaran Inisiatif Hijau Saudi,” ungkap McCabe, dikutip dari Arab News, pada Jumat, pada 24 Januari 2025.

Baca: Arab Saudi Bertekad Gantikan Hollywood Kuasai Industri Film

Asisten profesor analitik iklim di KAUST, Hylke Beck, menegaskan bahwa AI dapat mengungkap pola tersembunyi dalam data cuaca yang sulit ditangkap metode tradisional, menghasilkan prakiraan yang lebih akurat.

Pengembangan model AI memerlukan data besar, yang didukung oleh pemerintah dan kolaborasi dengan entitas seperti NEOM, Aramco, Meta, dan Nvidia.

Inisiatif ini tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pemimpin dalam teknologi lingkungan sesuai visi transformasi nasionalnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.