Ikhbar.com: Gunung Al-Fahlatain menjulang setinggi 1.084 meter dan terletak di utara Madinah. Tempat ini menjadi penanda spiritual sekaligus geografis penting dalam sejarah Islam.
Gunung tersebut merupakan saksi bisu ekspedisi Nabi Muhammad Saw ke Tabuk pada tahun ke-9 Hijriah.
Mengutip dari Arab News, pada Jumat, 30 Mei 2025, nama Al-Fahlatain berasal dari dua batu besar di puncaknya yang menyerupai tanduk banteng, atau fahl dalam bahasa Arab.
Baca: Belajar dari Masjid Nabawi, Awal yang Sederhana tapi Multifungsi
Situs ini telah lama dicatat oleh para sejarawan seperti Ali Al-Samhudi, Firuzabadi, dan Al-Mawlawi dalam karya-karya klasik mereka.
Al-Suwaidi bahkan menyebutkan nama gunung ini mengacu pada kesendiriannya di lanskap, seperti seekor banteng di tengah kawanan unta.
Baca: Sejarah Makkah pra-Saudi Arabia
Sejarawan Fouad Al-Maghamsi menyebutkan bahwa gunung ini terletak strategis dekat Desa Shajwa dan menjadi titik istirahat penting di Jalur Haji Syam, dikenal sebagai Darb Al-Hajj Al-Shami. Lokasi ini dikenal pula dengan nama “Benteng Antar” dan “Kandang Antar,” mengacu pada kisah-kisah lokal.
Temuan arkeologis seperti fondasi bangunan dan fasilitas layanan menunjukkan bahwa kawasan ini pernah mendukung ribuan jamaah haji dan pedagang yang melewati rute tersebut setiap tahun.
Jalur Haji Syam sendiri kaya akan situs-situs yang berhubungan dengan sirah Nabawiyah dan warisan spiritual umat Islam.