Kader Jadi Korban, Fatayat NU Desak Polisi Tuntaskan Kasus Dugaan Pembunuhan di Lampung

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Margaret Aliyatul Maimunah. Foto: Dok. Nahdlatul Ulama

Ikhbar.com: Salah satu kader Fatayat NU Lampung bernama Riyas Nuraini menjadi korban dugaan pembunuhan. Ia ditemukan tewas terbungkus karung di tengah kebun jagung yang di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada Kamis, 18 Juli 2024.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, perempuan berprofesi sebagai pedagang online lebih itu dulu dikabarkan menghilang sejak Rabu, 17 Juli 2024.

Suami korban, Sukani mengaku terakhir kali melihat korban saat hendak berangkat kerja pada Rabu pagi. Akan tetapi, korban tidak kunjung terlihat hingga Rabu sore.

Baca: Trik Fatayat NU Cirebon Mandiri Hidupi Organisasi

“Saya sempat mencari istri saya ke beberapa tempat, termasuk ke toko pakaian yang biasa dikunjungi istri saya untuk mengambil barang dagangan,” kata dia dikutip dari Antara pada Senin, 22 Juli 2024.

Di tengah kepanikannya itu, ia masih terus mencari keberadaan istrinya dengan menghubungi sejumlah kerabat. Meski demikian, upayanya itu tak membuahkan hasil.

Keesokan harinya, pada Kamis, 18 Juli 2024 menjadi hari yang memilukan bagi Sukani. Betapa tidak, istri tercintanya itu ditemukan tewas di dalam karung.

Sebelum ditemukan, ia mendapat kabar bahwa sepeda motor istrinya tergeletak di tengah kebun. Jasad korban yang berada di dalam karung ditemukan tak jauh dari sepeda motor.

Aparat Polres Lampung Timur saat memeriksa lokasi penemuan mayat terbungkus karung di sebuah ladang jagung di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Kamis, 18 Juli 2024. Foto: Dok. Polres Lampung Timur

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Margaret Aliyatul Maimunah mendesak pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus dugaan pembunuhan yang menimpa salah satu kadernya.

Ia meminta kepolisian untuk segera merealisasikan penangkapan pelaku pembunuhan terhadap korban yang merupakan kader asli Lampung Timur.

“Kami mendesak kepolisian dan pihak terkait untuk mengungkap kasus ini, menangkap pelaku, dan memberikan hukuman setimpal,” kata Margaret.

Margaret mengajak masyarakat untuk bersama mengawal kasus yang menimpa kadernya. Dengan demikian, ia berharap pihak kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuhan.

“Bukti-bukti maupun berbagai keterangan dari berbagai pihak sangat penting dalam proses penyidikan kasus tersebut,” katanya.

Senada dengan itu, desakan juga disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Provinsi Lampung, Fita Nahdia Assegaf menyampaikan keprihatinan atas kasus terbunuhnya kader Fatayat NU. Ia meminta penegak hukum untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pembunuhan.

“Kami turut berduka yang mendalam atas kasus pembunuhan terhadap salah satu kader Fatayat NU Lampung Timur. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” katanya dikutip dari NU Online.

Sementara itu, Ketua Bidang Hukum, Advokasi dan Litbang PW Muslimat NU Lampung, Khalida menyebut bahwa kejadian tersebut membuat warga NU geram.

Menurutnya, masyarakat menilai bahwa kekerasan terhadap perempuan sekaligus tindak pidana pembunuhan adalah kejahatan kemanusiaan, terlepas apa pun latar belakang atau motif pembunuhannya. 

“Korban diketahui adalah seorang pekerja keras yang sedang menjalankan pekerjaannya mengantarkan barang pesanan pada saat kejadian. Kami memiliki harapan besar terhadap aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus ini, agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Sehingga keluarga yang ditinggalkan dapat merasakan keadilan dan ketenangan,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.