Soal Palestina, Israel Ancam Arab Saudi

Putra Mahkota Kerajaan Saudi Arabia (KSA), Muhammad bin Salman saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, pada 5 Februari 2024, menyatakan bahwa KSA tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, kecuali jika ada pengakuan terhadap kedaulatan negara Palestina. Dok: Reuters.

Ikhbar.com: Pemerintah Israel mengancam Arab Saudi terkait normalisasi hubungan kedua negara. Sebelumnya, Arab Saudi menegaskan tidak akan membuka hubungan dengan Tel Aviv tanpa pembentukan negara Palestina. Hal itu dipermasalahkan Menteri Energi Israel, Eli Cohen.

Cohen menegaskan pembentukan negara Palestina tidak seharusnya menjadi prasyarat bagi normalisasi hubungan.

Baca: Pengadilan Internasional Vonis Israel sebagai Penjajah Palestina

“Perjanjian perdamaian regional tidak boleh mengobarkan negara Palestina,” ungkap Cohen, dikutip dari Al-Jazeera, pada Minggu, 21 Juli 2024.

Ia menambahkan, Jika syarat untuk memperluas perjanjian perdamaian regional adalah pembentukan negara Palestina, negaranya bersedia untuk tidak melakukan ekspansi dan normalisasi dengan Arab Saudi.

Sementara itu, foto dan video yang menunjukkan Menteri Perdagangan Arab Saudi, Majid bin Abdullah Al-Qasabi, berjabat tangan dengan Menteri Ekonomi dan Perindustrian Israel di Abu Dhabi, memicu spekulasi soal perdamaian kedua negara.

Baca: Survei: Seperempat Penduduk Israel Mengaku Pengin Kabur dari Negaranya

Namun, sumber resmi Riyadh membantah bahwa pertemuan tersebut direncanakan.

Sumber tersebut menegaskan kembali dukungan Saudi untuk rakyat Palestina. Upaya normalisasi hubungan yang dimediasi Amerika Serikat sempat terhenti setelah konflik antara Israel dan Hamas di Gaza sejak Oktober.

Menurut Al Jazeera, lebih dari 30.000 warga Gaza telah tewas dalam konflik tersebut.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.