ChatGPT Bikin Bingung, Pesan Robot dan Manusia nyaris tak Ada Beda

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI) versus manusia. Dok: Freepik.

Ikhbar.com: Aplikasi chat robot (chatbot) berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diluncurkan pada 2022, ChatGPT, memunculkan kekhawatiran. Para ahli memperingatkan bahwa terlalu bergantung pada chatbot ini dapat menggantikan hubungan manusia nyata atau terapi profesional.

Baca: Google: AI Biang Kerok Kesesatan di Internet

AI seperti ChatGPT memang bisa membantu refleksi diri, tetapi ada risiko mempersempit perspektif, atau memperkuat pola pikir yang tidak sehat.

“Teknologi ini sudah cukup buruk saat ini, sehingga banyak orang yang terbakar… tapi itu menggoda,” kata Ella Hafermalz, profesor bidang kerja dan teknologi di Vrije Universiteit Amsterdam, dikutip dari The Guardian, pada Jumat, 6 Desember 2024.

Selain itu, penggunaan ChatGPT untuk memodelkan pasangan ideal atau menangani konflik hubungan, berpotensi menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangan di dunia nyata.

Baca: Mengapa AI Terlihat Sangat Cerdas? Ternyata Ini Rahasianya

Meskipun teknologi ini menawarkan manfaat, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap hubungan dan kesejahteraan jangka panjang, serta memastikan bahwa interaksi digital tidak menggantikan kebutuhan mendasar akan koneksi manusia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.