Banyak Makan Korban, Bantuan AS-Israel untuk Gaza Disetop

Warga Palestina menunggu untuk menerima bantuan di Kota Gaza. Foto: Reuters

Ikhbar.com: Distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza kembali terhenti setelah Gaza Humanitarian Foundation (GHF) menutup sementara pusat distribusinya.

Keputusan ini diambil setelah serangkaian insiden berdarah yang menewaskan puluhan warga sipil, termasuk 27 orang yang ditembak mati oleh tentara Israel di dekat salah satu lokasi bantuan GHF di Gaza selatan, Selasa lalu.

Militer Israel memperingatkan bahwa jalan menuju pusat-pusat bantuan kini dianggap sebagai “zona pertempuran.”

Penutupan ini, menurut GHF, bertujuan untuk renovasi dan reorganisasi, dan operasional direncanakan kembali dibuka pada Kamis.

Baca: Bantuan AS-Israel Bawa Petaka, 3 Warga Gaza Tewas

Namun, PBB dan organisasi kemanusiaan besar menolak bekerja sama dengan GHF, karena diduga berada di bawah kepentingan militer Israel.

Militer dan GHF membantah tuduhan bahwa mereka sengaja menargetkan warga sipil yang berebut bantuan.

Serangan Israel pada Rabu menewaskan sedikitnya 16 warga Gaza, termasuk 12 orang yang berada di tenda pengungsian.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak serangan Israel dilanjutkan 18 Maret lalu, lebih dari 4.240 orang tewas, membuat total korban perang menjadi lebih dari 54.500 jiwa, sebagian besar warga sipil.

Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengecam keras insiden ini. Komisaris Tinggi HAM PBB menyebut penembakan terhadap warga sipil sebagai kejahatan perang.

Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional menyatakan bahwa warga Gaza menghadapi “frekuensi insiden korban massal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di sisi lain, upaya bantuan internasional tetap berjalan. Kapal kecil Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk jus, susu, makanan kaleng, dan aktivis seperti Greta Thunberg, telah berlayar dari Sisilia menuju Gaza sebagai bagian dari Freedom Flotilla Coalition.

Israel menyatakan siap “melindungi perairan negaranya,” dan diduga telah mengerahkan drone untuk mengawasi kapal tersebut.

Baca: Ketahuan Cuan dari Distribusi Bantuan Gaza, Yordania Blokir 12 Media

Ketegangan terus meningkat. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan melakukan pemungutan suara terkait resolusi gencatan senjata, meski kemungkinan besar akan diveto oleh Amerika Serikat.

Sementara itu, warga Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kelaparan, serangan udara, dan keterbatasan akses bantuan.

“Dia hanya ingin mengambil makanan untuk kami, dan inilah yang terjadi,” ujar putra Reem Al-Akhras yang tewas di dekat lokasi bantuan GHF, Zain Zidan, dikutip dari Arab News, pada Rabu, 5 Juni 2025.

“Ini bukan bantuan kemanusiaan, ini jebakan,” suaminya menambahkan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.