Ilmuwan Temukan Biang Kerok Perut Buncit Seiring Penuaan

Ilustrasi perut buncit seiring bertambahnya usia. Foto: Unsplash/Towfiqu Barbhuiya

Ikhbar.com: Tim ilmuwan di Amerika Serikat (AS) menemukan penyebab utama mengapa lemak di perut bertambah seiring bertambahnya usia.

Temuan ini memberikan pemahaman baru soal alasan perut semakin membuncit di usia paruh baya.

“Orang sering kehilangan massa otot dan menambah lemak tubuh seiring bertambahnya usia, meski berat badan mereka tidak banyak berubah,” kata Qiong (Annabel) Wang, profesor di City of Hope’s Arthur Riggs Diabetes and Metabolism Research Institute, dikutip dari Gulf News, pada Ahad, 27 April 2025.

Baca: Hati-hati! Kebiasaan Nonton Drakor Maraton Bisa Ganggu Kesehatan

Wang menjelaskan, penuaan memicu munculnya jenis baru sel punca dewasa dan mempercepat produksi sel-sel lemak, khususnya di area perut.

Penelitian ini dilakukan bersama tim dari UCLA, dipimpin Xia Yang, melalui serangkaian eksperimen pada tikus, kemudian dikonfirmasi dengan sel manusia.

Fokus penelitian adalah white adipose tissue/WAT (jaringan lemak putih), yakni jaringan yang bertanggung jawab atas kenaikan berat badan saat usia bertambah.

Selama ini diketahui bahwa sel-sel lemak membesar seiring waktu. Namun, Wang dan tim menduga bahwa WAT juga bertambah karena memproduksi sel-sel lemak baru, artinya jaringan ini bisa terus berkembang.

Untuk membuktikan dugaan tersebut, para peneliti meneliti adipocyte progenitor cells/APCs (sel progenitor adiposit), yaitu sekelompok sel punca di dalam WAT yang nantinya menjadi sel lemak.

Mereka mentransplantasikan APC dari tikus muda dan tua ke dalam tikus muda lainnya. Hasilnya, APC dari tikus tua menghasilkan banyak sekali sel lemak baru.

Sebaliknya, ketika APC dari tikus muda ditanamkan ke tikus tua, pertumbuhan sel lemak tidak sebanyak itu. Ini membuktikan bahwa APC tua mampu menciptakan banyak sel lemak, tak tergantung usia tubuh tempat ia berada.

Baca: Minum Kopi Bagus untuk Kesehatan Jantung? Begini Penjelasan Studinya

Melalui teknik single-cell RNA sequencing, para ilmuwan menemukan bahwa gen-gen dalam APC pada tikus muda hampir tidak aktif. Namun, saat usia mencapai paruh baya, APC mulai aktif dan memproduksi banyak sel lemak.

Peneliti juga menemukan jalur sinyal penting, yakni leukemia inhibitory factor receptor (LIFR), yang berperan dalam mendorong APC menjadi sel lemak.

“Kami menemukan bahwa proses pembentukan lemak tubuh di usia tua sangat bergantung pada sinyal LIFR. Tikus muda tidak membutuhkan sinyal ini untuk membuat lemak, tetapi tikus tua membutuhkannya,” jelas Wang.

Penelitian kami menunjukkan LIFR memicu APC untuk menciptakan sel lemak baru, sehingga memperbesar lemak perut di usia tua,” pungkasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.