Ikhbar.com: Israel memanfaatkan perang di Gaza untuk menguji teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam operasi militer.
Israel menggunakan teknologi ini pada 31 Oktober 2023, dengan Unit 8200 melacak komunikasi komandan Hamas, Ibrahim Biari, yang berujung pada serangan udara. Biari tewas bersama lebih dari 125 warga sipil, menurut laporan Airwars.
Baca: Aktris Hollywood Angelina Jolie Kutuk Kebiadaban Israel di Gaza
Mengutip dari New York Times, pada Ahad, 27 April 2025, selama 18 bulan terakhir, Israel mengintegrasikan AI dengan perangkat lunak pengenalan wajah, dan mengembangkan model bahasa Arab untuk menganalisis pesan dan media sosial.
Tentara aktif, cadangan, serta teknisi dari perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft terlibat dalam proyek ini.
Pengembangan teknologi AI ini telah menimbulkan sejumlah insiden, dengan menunjukkan kesalahan identifikasi yang mengakibatkan penangkapan yang salah dan kematian warga sipil.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel mempercepat adopsi teknologi ini untuk memperkuat drone dan sistem target.
Baca: Israel Berangus Situs Bersejarah di Gaza, Ini Daftarnya!
Praktik penggunaan konflik sebagai laboratorium pengujian teknologi militer bukan hal baru bagi Israel, sebagaimana dilakukan pada pengembangan sistem Iron Dome.
Namun, inovasi ini juga memperlihatkan risiko etis dan operasional dari penerapan AI di medan perang.