STIKes KHAS Kempek, Kampus Kesehatan nan Kaya Prospek

Prosesi Yudisium Sarjana Angkatan 1 STIKes KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 27 Maret 2024. Dok KHAS Media

Ikhbar.com: Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengeluhkan banyaknya rakyat Indonesia yang lebih memilih untuk berobat ke luar negeri, terutama Singapura. Jumlahnya, tidak main-main, yakni bisa mencapai lebih dari satu juta orang per tahun.

“Akibatnya, kita kehilangan sebesar 11,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), yang jika dirupiahkan setara Rp180 triliun,” kata Presiden Jokowi, dalam Rakerkernas Kesehatan 2024, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, dikutip pada Ahad, 28 April 2024.

Menurut Presiden, besarnya aliran uang ke luar negeri di sektor kesehatan itu terjadi karena sejumlah sebab. Meskipun begitu, Jokowi tidak menyebutkan secara detail.

Sementara itu, mengutip survei Perusahaan Asuransi Global, Zurich, disebutkan setidaknya lima penyebab yang membuat orang Indonesia lebih memilih berobat ke Singapura. Yakni, fasilitas medis yang dinilai lebih baik, penggunaan teknologi canggih, biaya dan harga obat yang terhitung lebih terjangkau dan rasional, lokasi negara yang strategis, sumber daya manusia (SDM) yang dinilai lebih cakap, ramah, dan berintegritas.

Baca: Kuliner Islam Pelopor Makanan Sehat Dunia

Unggul sejak proses pendidikan

Atas sejumlah problem itulah, maka sudah sepantasnya Indonesia terus menguatkan daya saing dalam bidang kesehatan. Anggapan SDM kesehatan yang kurang berkualitas, minimnya fasilitas teknologi, maupun harga obat yang kurang bersahabat di Indonesia harus mulai ditampik lewat proses pendidikan yang serius, kekinian, dan memiliki nilai tambah.

Hal tersebut, sebagaimana yang kini menjadi daya tawar dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat. Kampus yang tak terpisahkan dari lingkungan dan tradisi salah satu pondok pesantren besar di Indonesia ini, yakni Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, memiliki banyak keunggulan hingga membuatnya layak untuk dijadikan pilihan bagi calon mahasiswa yang tertarik di bidang kesehatan.

Tampilan depan gedung baru STIKes KHAS Kempek Cirebon. Dok ISTIMEWA

Wakil Ketua II STIKes KHAS Kempek, Ustaz Ashif Sofiyullah, M.Hum menjelaskan, pihaknya tidak hanya memberikan pengetahuan tentang kesehatan, tetapi para mahasiswa juga mendapatkan wawasan keagamaan yang mendalam berbasis keislaman ahlussunah wal jamaah al nahdiyah.

“Kemudian, keunggulan lainnya tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang terus disesuaikan dengan kebutuhan dan selalu berkembang setiap tahunnya, status program studi maupun institusi yang sudah terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional, dan didukung oleh dosen-dosen terbaik yang merupakan lulusan dari sejumlah kampus ternama di Indonesia, seperti ITB, UNPAD, UNDIP, UNS, UGM, dan lainnya,” ungkap Ustaz Ashif.

“Yang tidak kalah penting, biaya hidup di Cirebon yang relatif masih terjangkau menjadi peluang dan kemudahan tersendiri bagi para mahasiswa untuk lebih fokus dalam pembelajaran,” sambungnya.

Perguruan tinggi yang diresmikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, pada 22 Mei 2019 silam ini menyediakan dua program studi (Prodi), yaitu Strata 1 (S1) Ilmu Farmasi dan Ilmu Gizi. Menurut Ustaz Ashif, kurikulum keduanya pun dibangun secara saksama demi mampu menciptakan lulusan yang siap bersaing dalam dunia kesehatan yang terus berkembang.

Wakil Ketua II STIKes KHAS Kempek, Ustaz Ashif Sofiyullah saat mendampingi kunjungan ulama karismatik, Prof. Dr. Buya KH Said Aqil Siroj (kanan). Dok ISTIMEWA

“Kurikulum Prodi Ilmu Farmasi menitikberatkan pada pengembangan ilmu pengetahuan teknologi kefarmasian berbasis bahan alam. Sehingga mahasiswa di dalamnya akan mampu memiliki daya saing yang baik untuk menjawab tantangan zaman dalam bidang farmasi,” katanya.

“Sedangkan kurikulum Prodi Gizi gizi menekankan pada nutripreneurship agar mahasiswa di dalamnya mampu menciptakan inovasi dan meningkatkan kreativitas dalam pengolahan pangan yang memiliki nilai bisnis, daya jual tinggi, sekaligus bergizi,” tambah Ustaz Ashif.

Baca: Ini Keunggulan Belajar Membaca Al-Qur’an di Pesantren Kempek

Didukung pengalaman dan jejaring

Ustaz Ashif melanjutkan, para mahasiswa di STIKes KHAS Kempek juga tidak hanya didukung dengan ilmu-ilmu yang berkaitan pada konsenstrasi studi yang mereka pilih, akan tetapi juga diajak terlibat langsung untuk mendapatkan pengalaman penting lainnya, seperti manajemen, jejaring organisasi, riset dan diskusi, hingga penyediaan peluang-peluang kerja sama.

Sejumlah mahasiswa STIKes KHAS Kempek Cirebon sedang melakukan penelitian di ruang laboratorium. Dok ISTIMEWA

“Ruang kelas, laboratorium, aula, perpustakaan, ruang diskusi dan sarana lain yang kami sediakan sudah sangat representatif dan memadai dalam menunjang pembelajaran akademik. Selain itu, terdapat beberapa kegiatan mahasiswa yang kami nilai bisa mendukung soft skill mahasiswa melalui BEM maupun UKM. Kami juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi untuk penyerapan lulusan, dari job training hingga kegiatan penting lainnya,” pungkas Ustaz Ashif.

Selebihnya, kehadiran STIKes KHAS Kempek bisa menjadi secercah harapan bagi bangkitnya dunia kesehatan Indonesia di masa depan. Bagi yang tertarik berkiprah di bidang kesehatan dengan proses pendidikan yang kompleks, sarana lengkap berbasis teknologi, serta dipadu dengan lingkungan pesantren yang agamis dan beradab, segera daftarkan diri untuk menjadi mahasiswa STIKes KHAS Kempek dengan mengeklik tautan ini.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.