Ikhbar.com: Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Jawa Barat menjadi salah satu rujukan pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia. Para kiai dan ustaz di pesantren yang berdiri sejak 1908 ini dikenal sangat ketat dalam mengajari para santrinya membaca Al-Qur’an.
Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj menjelaskan, pembelajaran Al-Qur’an di Pesantren Kempek memiliki keunggulan tersendiri.
“Alhamdulillah. Bersyukurlah bagi para santri yang sudah belajar membaca Al-Qur’an biqiraatin Kempekiyyatin (Dengan cara baca ala-Kempek). Qiraat Kempek itu sulit,” kata Kiai Musthofa,saat memberikan mauidah hasanah dalam Haflah Tasyakkur dan Khotmi Alfiyah Ibnu Malik, Pondok Pesantren Putri KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, 18 Maret 2023.
Menurut Kiai Musthofa, santri Kempek membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk bisa dinyatakan fasih dalam membaca Surat Al-Fatihah.
“Makanya, dulu itu, tidak sedikit yang menyatakan tidak sanggup. Karena, santri di sini harus menghabiskan hingga sebulan, dua bulan, hanya untuk bisa lulus membaca Al-Fatihah ala Kempek,” kata Kiai Musthofa.
Sekali waktu, Kiai Musthofa bercerita, terdengar ucapan salah satu hakim musabaqah tilawatil qur’an (MTQ) yang menyebutkan bahwa santri Kempek itu tidak memiliki peluang untuk menjadi pemenang dalam kompetisi.
“Akhirnya saya klarifikasi, santri Kempek belajar Al-Qur’an bukan untuk sekadar menang musabaqah, tetapi yang paling utama adalah biqaraatin fasihatin sahhat min asshalat. Yakni menghasilkan bacaan fasih yang menjadikan sahnya salat,” tegas Kiai Musthofa.
Sosok yang juga dipercaya mengemban amanat sebagai Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga menjelaskan, para masyayikh Pesantren Kempek memang memiliki keseriusan luar biasa dalam hal ibadah, terutama salat.
“Oleh karena itu, setelah lulus Al-Fatihah, santri tidak langsung diajari surat lainnya, tetapi diajari membaca tahiyat dengan baik dan benar,” kata Kiai Musthofa.
“Pesantren Kempek sangat mengutamakan soal keabsahan ibadah. Dan yang menjadi rukun dalam salat ya, itu, Al-Fatihah dengan bacaan tahiyat,” sambung Kiai Musthofa.
Keunggulan qiraat Kempek pun diakui tidak hanya di internal pesantren maupun lulusannya. Akan tetapi juga diadopsi oleh banyak pesantren tua dan besar lainnya.
“Di Pesantren Lirboyo, pernah diajari Al-Qur’an ala Kempekan, di Pesantren Sarang juga. Itu keunggulannya,” kata Kiai Musthofa.