Ikhbar.com: Bagi warga Taif, Makkah, Arab Saudi, kebahagiaan saat berbuka puasa tidak sebatas hanya pada tegukan pertama atau pun suapan perdana kala magrib tiba. Lebih dari itu, mereka harus terlebih dulu saling berebut tempat agar bisa mensyukuri nikmat di tengah semerbak aroma mawar yang wangi dan indah.
Seorang petani mawar, Khalaf Al-Nimri bahkan mengatakan, terdapat lonjakan pengunjung dari berbagai negara di kebun yang ia kelola, terlebih di bulan Ramadan.
“Berbuka puasa di luar rumah akan menemukan perasaan yang tak bisa terlukiskan. Apalagi jika dinikmati bersama orang-orang tercinta di tengah indahnya bunga mawar,” kata Al-Nimri, sebagaimana dikutip dari SPA, Jumat, 15 Maret 2024.
Baca: Pesona Taif, Kota Tersejuk di Arab Saudi
Sebagian wilayah Taif, terutama di kawasan lembah yang berada di bawah Pegunungan Al-Hada, saat ini telah ditumbuhi bunga mawar. Pemandangan indah nan harum ini diprediksi akan berlanjut selama 42 sampai 50 hari hingga awal musim panas tiba.
Pada musim bunga kali ini, para petani rajin memanen mawar dari fajar hingga tengah hari. Dalam beberapa tahun terakhir, perkebunan mawar telah menjadi berkah tambahan di setiap Ramadan.
“Bagi masyarakat Taif, mawar ini bukan sekadar bunga yang indah. Mawar adalah simbol warisan budaya yang kaya di kawasan ini,” katanya.
Petani setempat menjalani seni membudidayakan mawar dari generasi ke generasi. Mawar di mata mereka tidak hanya memiliki arti penting secara ekonomi, tetapi juga merupakan bukti kecerdikan dan keahlian pertanian masyarakat Taif.
Baca: Kenalkan Ramadan sebagai Bulan Menyenangkan bagi Anak-anak
“Tren keluarga yang pergi ke perkebunan mawar selama bulan Ramadan pun terus meningkat. Banyak dari mereka yang menghiasi meja piknik dan lentera di antara tetumbuhan mawar segar,” katanya.
“Beberapa dari mereka bahkan memasukkan air mawar ke dalam minuman berbuka puasa,” pungkas Al-Nimri.