Ikhbar.com: Arsitek terkemuka era Ottoman, Mimar Sinan, meninggalkan jejak yang mendalam pada arsitektur dan budaya, melampaui zamannya hingga kini.
Dikutip dari Anadolu Agency, Sinan lahir di Agirnas, Kayseri, pada 1490. Ia mengabdikan lebih dari 50 tahun kariernya untuk membangun dan memperindah kota-kota Ottoman, dengan menciptakan lebih dari 350 bangunan, yang memadukan kekuatan struktur, dengan keindahan seni dekoratif khas Ottoman.
Salah satu karyanya yang paling dihormati adalah Masjid Sulaymaniyah di Istanbul, yang menjulang sebagai simbol kekuatan, dan kebesaran Kesultanan Ottoman.
Baca: Kerap Dianggap tak Ada, Ini Daftar Ilmuwan Perempuan Muslim Dunia
Selain itu, Masjid Selimiye di Edirne diakui sebagai puncak keahliannya, menampilkan teknik bangunan canggih pada masa itu, dan kemampuan Sinan dalam menciptakan ruang yang sakral sekaligus mengagumkan.
Kontribusinya juga meluas ke proyek restorasi, seperti penguatan struktur kubah Hagia Sophia, menjaga stabilitas bangunan ikonis itu hingga hari ini.
Sinan juga terkenal atas inovasinya dalam sistem pengairan Kirik Cesme, yang berhasil mengatasi krisis air di Istanbul.
Melalui sistem ini, air disalurkan dari jarak 55 km ke kota. Hal itu memperkuat infrastruktur kota dengan teknologi mutakhir pada masa itu.
Struktur-struktur hasil karyanya yang tetap berdiri hingga kini berperan besar dalam membentuk lanskap visual Istanbul, dan menjadi ikon yang melekat pada sejarah dan budaya Turki.
Makam Sinan, yang terletak di dekat Masjid Sulaymaniyah, adalah monumen sederhana yang mencerminkan sikap rendah hatinya.
Baca: Mengenal Ismail Al-Jazari, Ilmuwan Muslim Pencipta Robot Pertama di Dunia
Meski telah meninggal pada 1588, warisannya hidup dalam setiap bangunan yang ia tinggalkan, dan terus menjadi inspirasi bagi arsitek modern yang menginginkan perpaduan antara fungsi, kekuatan, dan estetika.
Karya Sinan adalah bukti bahwa arsitektur dapat mengekspresikan nilai-nilai budaya yang abadi, dan mempengaruhi generasi demi generasi.