Ikhbar.com: Di tengah gempuran teknologi, ponsel dan media sosial (medsos) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap orang terhubung dengan berbagai platform seperti Instagram, TikTok, X, atau Facebook, yang menawarkan berbagai hiburan, informasi, hingga interaksi sosial.
Namun, ada dampak tersembunyi dari penggunaan berlebihan ponsel dan medsos yang jarang disadari, yakni stres, cemas berlebihan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Bath, Inggris pada 2022 menemukan bahwa hanya dengan berhenti menggunakan medsos selama tujuh hari, kesehatan mental seseorang dapat meningkat secara signifikan. Partisipan yang mengikuti penelitian tersebut melaporkan penurunan tingkat kecemasan dan depresi, serta merasakan ketenangan dan kesejahteraan yang lebih baik.
“Banyak orang menggunakan medsos untuk melepaskan diri dari stres, tetapi justru tanpa disadari, penggunaan yang berlebihan bisa memicu hormon stres, kortisol, dalam tubuh,” bunyi hasil penelitian tersebut, dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.
Baca: Hati-hati! FOMO Bisa Seret Pengguna Internet Perempuan ke dalam Bahaya
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menggulir konten atau memantau kehidupan orang lain dapat memperburuk suasana hati dan meningkatkan rasa cemas. Selain itu, kecanduan pada ponsel sering kali mengganggu fokus dan produktivitas, menciptakan siklus ketergantungan yang sulit diputus.
Detoks digital adalah upaya untuk mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan perangkat digital dan media sosial untuk jangka waktu tertentu. Praktik ini memberikan kesempatan bagi otak untuk beristirahat dari rangsangan digital yang konstan.
Dalam jangka pendek, detoks digital bisa membantu memperbaiki kualitas tidur dan menurunkan tingkat stres. Sementara dalam jangka panjang, detoks ini memungkinkan tubuh dan pikiran mendapatkan kembali keseimbangan.
Studi dari Journal of Sleep Research mengungkap bahwa membatasi penggunaan layar, khususnya sebelum tidur, dapat memperbaiki kualitas tidur. Paparan layar ponsel sebelum tidur sering kali mengganggu produksi hormon melatonin yang bertugas mengatur siklus tidur, sehingga seseorang bisa mengalami insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Mengurangi ketergantungan pada ponsel dan medsos memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah:
- Meningkatkan konsentrasi: Tanpa gangguan notifikasi atau keinginan untuk terus membuka ponsel, tingkat fokus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari meningkat. Ini membuat seseorang lebih produktif dan efisien dalam menyelesaikan tugas.
- Memperbaiki kualitas hubungan sosial: Lebih sedikit waktu yang dihabiskan di layar berarti lebih banyak waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitar. Interaksi tatap muka, baik dengan keluarga maupun teman, memperkuat hubungan sosial dan menciptakan kedekatan emosional.
- Meningkatkan kreativitas: Tanpa gangguan dari media sosial, pikiran menjadi lebih jernih dan mampu mengeksplorasi ide-ide kreatif baru. Aktivitas seperti menulis, menggambar, atau hobi lainnya menjadi lebih menarik dan memuaskan.
Baca: Seperti Apa Tulisan ‘Gen Z’ dalam Bahasa Arab?
Detoks digital tidak harus dilakukan secara drastis. Mulai dari langkah kecil, seperti mengurangi waktu layar di pagi hari atau saat makan, dapat membantu tubuh beradaptasi. Selain itu, disarankan untuk menyimpan ponsel di luar kamar tidur guna mengurangi gangguan saat malam hari.
Sebagai alternatif, waktu yang biasanya digunakan untuk menggulir medsos bisa digantikan dengan kegiatan fisik seperti berolahraga, berjalan-jalan di alam, atau membaca buku. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental secara keseluruhan.
Banyak yang sudah membuktikan bahwa menjauh dari ponsel, bahkan untuk waktu singkat, membawa dampak positif bagi kesehatan mental. Dengan menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kualitas hidup, detoks digital menjadi salah satu cara sederhana yang bisa diupayakan untuk menjaga keseimbangan dalam dunia yang semakin terhubung ini.