Ikhbar.com: Mazhab Syafi’i menekankan pentingnya niat puasa Ramadan yang harus dilakukan setiap malam. Namun, untuk mengantisipasi lupa niat, ulama menganjurkan untuk melakukan niat puasa satu bulan penuh pada malam pertama Ramadan, mengikuti pendapat mazhab Maliki.
Imam Al-Qulyubi dalam Hasyiyah Al-Qulyubi menjelaskan bahwa niat puasa sebulan penuh tersebut bertujuan sebagai antisipasi jika seseorang lupa niat puasa di hari-hari berikutnya. Meskipun demikian, niat puasa harus tetap dilakukan setiap malam, sebagaimana yang diajarkan mazhab Syafi’i.
Baca: 5 Rekomendasi Kitab Kuning untuk ‘Ngaji Pasaran’ Ramadan Lengkap dengan Link Download PDF
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ
“Disunnahkan pada malam pertama bulan Ramadan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadan,” tulis Al-Qulyubi, dikutip pada Senin, 11 Maret 2024.
KH Ahmad Idris Marzuqi dalam Sabilul Huda juga nenegaskan hal serupa, bahwa niat puasa Ramadan selama sebulan penuh hanyalah bentuk antisipasi, dan niat harian tetap diperlukan.
Niat puasa Ramadan untuk sebulan penuh adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيدًا لِلْإِمَامِ مَالِك فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta’ala.”
“Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardu karena Allah.”