Ikhbar.com: Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pasalnya, bulan kesembilan dalam kalender hijriah ini diliputi berbagai keutamaan yang luhur untuk meningkatkan kadar ketakwaan kepada Allah Swt.
Sejumlah peristiwa penting dalam Islam, dan berbagai keistimewaan yang diturunkan Allah Swt terjadi pada bulan itu.
Rasulullah Muhammad Saw bersabda:
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu (neraka) Jahim ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad).
Baca: 25 Ucapan Selamat Ramadan dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya
Pahala berlipat ganda
Kewajiban berpuasa pada bulan Ramadan disertai dengan janji Allah Swt berupa pahala yang jauh lebih istimewa, dibandingkan dengan amal yang lain. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Swt berfirman, ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw bersabda:
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)
Begitu juga, Rasulullah Saw menyampaikan:
بُعداً لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، إِذَا لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِيْهِ؛ فَمَتَى؟
“Sangatlah disesali bagi seseorang yang menjumpai bulan Ramadan, namun tidak mendapat pengampunan. Jika tidak diampuni pada bulan tersebut, kapan lagi?” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan al-Thabrani).
Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Ramadan bertambah kemuliaannya dengan dua peristiwa agung, yakni Nuzulul Quran atau turunnya Al-Qur’an, dan momen Lailatul Qadar.
Peristiwa Nuzulul Qur’an lazim diperingati pada malam 17 Ramadan. Sementara itu, Lailatul Qadar berada pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.
Sejumlah ahli tafsir menjelaskan bahwa terdapat dua fase turunnya Al-Qur’an. Pertama, Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan. Kedua, diturunkan secara bertahap.
Mula-mula Al-Qur’an dikumpulkan di Baitul Izzah, lalu malaikat Jibril menurunkannya secara berangsur-angsur kepada Rasulullah Saw.
Seorang pakar tafsir, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi menegaskan:
وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذَلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً.
“Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.”
Baca: 25 Rekomendasi Nama Bayi yang Lahir pada Bulan Ramadan
Laksana Syahid
Rasulullah saw juga bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا.
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun, karena puasanya pada hari itu” (HR. Muslim).
Dalam konteks ini, Ibnu Rajab mengungkapkan, datangnya bulan Ramadan dan kesempatan untuk berpuasa di dalamnya adalah nikmat besar yang diberikan oleh Allah swt.
Hal ini diperkuat dengan hadits tentang tiga orang, di antaranya dua di antaranya gugur sebagai syahid sementara yang ketiga meninggal secara wajar.
Namun, yang mengejutkan, orang ketiga tersebut mendahului kedua temannya dalam mimpi Rasulullah saw. Ketika ditanyakan, beliau menjelaskan:
أَلَيْسَ بَعْدَهُمَا كَذَا وَكَذَا صَلاَة، وَأَدْرَكَ رَمَضَانَ فَصَامَهُ، فَوَالّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، إِنَّ بَيْنَهُمَا لَأَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ.
“Bukankah setelah kedua temannya itu ada sekian-sekian shalat, dan dia mendapati bulan Ramadhan serta berpuasa di dalamnya. Demi Allah, sesungguhnya jarak antara keduanya jauh lebih besar daripada jarak langit dan bumi” (HR. Baihaqi dan Ibnu Hibban).