Oleh: Siti Nur Azizah (Mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
PREDIKAT jomlo yang melekat bertahun-tahun pada diri sesorang kadang membuat insecure. Apalagi jika hal tersebut menimpa pada perempuan yang sudah berumur dan belum juga menikah. Lingkungan patriarki yang mendukung stereotip tersebut akan memperparah psikologis sehingga menyebabkan depresi dan melunturkan nilai kepercayaan diri perempuan itu sendiri.
Menikah bukanlah ajang perlombaan yang harus dimenangkan. Butuh kesiapan baik lahir dan batin agar menikah itu menjadi nilai ibadah dan membawa manfaat, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu, sebagai subjek yang sering dijadikan stereotip dalam masyarakat, perempuan tidak boleh desperate (putus asa) jika belum menikah. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam menikmati masa-masa kesendirian sebelum bertemu dengan sesorang yang menjadi jodoh kita.
Untuk meringankan keresahan tersebut, Ning Imaz memberikan petuah bijak yang harus diresapi oleh semua perempuan untuk dijadikan bahan renungan. Beliau mengatakan bahwa, “dalam hidup, perempuan jangan selalu berorientasi pada menikah. Karena menikah adalah bagian dari kehidupan, bukan tujuan kehidupan.”
Ning Imaz juga menambahkan agar perempuan fokus berinvestasi pada diri sendiri selama menjalani masa jomlo agar lebih produktif dan meningkatkan value kepribadian yang dimiliki. Berikut tips yang diberikan Ning Imaz bagi perempuan untuk berinvestasi pada diri sendiri.
Memperbaiki Akhlak
Selama masa penantian untuk mendapatkan jodoh, perempuan dianjurkan untuk memperbaiki akhlaknya agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Akhlak yang baik akan tercermin melalui perilaku sehari-hari dan tentunya ini menjadi poin plus bagi perempuan untuk mendapatkan jodoh yang mempunyai akhlak dan kepribadian yang sama.
Memperluas Ilmu Pengetahuan
Seorang ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ungkapan tersebut tentunya sangat dibenarkan karena memiliki korelasi dalam menggambarkan sosok perempuan yang menjadi tempat belajar pertama bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu, penting bagi seorang perempuan untuk menyiapkan diri dengan aneka ilmu pengetahuan dengan baik agar melahirkan generasi yang tak hanya berilmu, namun juga memiliki akhlak terpuji. Ilmu pengetahuan tidak hanya didapatkan melalui bangku pendidikan, bisa juga melalui pengalaman di lapangan, aktif dalam melakukan diskusi, dan kegiatan lainnya yang menambah wawasan.
Melakukan Hal-Hal Bermanfaat
Daripada terus-terusan terjebak dalam kegalauan perihal jodoh yang belum menampakkan hilal, perempuan harus mengisi waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat. Ada banyak kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas dan kepribadian diri agar menjadi lebih produktif dan terhindar dari overthinking tentang jodoh. Contohnya adalah mendekatkan diri dan meminta kepada Allah swt. agar diberikan jodoh yang terbaik, bergaul dengan orang-orang yang membawa kesan positif, aktif dalam kegiatan organisasi, dan lain sebagainya.
Menjadi jomlo dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan membawa manfaat bagi orang lain tentunya lebih baik dibanding dengan menikah namun menimbulkan mafsadat (keburukan). Oleh sebab itu, masa penantian untuk menemukan jodoh sebaiknya digunakan dengan melakukan hal-hal positif agar terhindar dari ketakutan berlebihan yang tidak ada gunanya. Toh jodoh juga akan datang pada waktu yang tepat, dan tentunya tidak akan tertukar. Karena perempuan yang baik, akan mendapatkan laki-laki yang baik pula.