Ikhbar.com: Perkembangan teknologi telah mengantarkan manusia tiba di era Society 5.0. Era ini ditandai dengan revolusi digital yang semakin menuntut manusia untuk bekerja sama dengan mesin.
Demikian diungkapkan President Director Ikhbar.com, Agung Firmansyah. Menurutnya, sektor yang paling terancam oleh peralihan era kali ini adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Ancaman utama bagi UMKM di era Society 5.0 adalah persaingan yang semakin ketat. Teknologi yang berkembang dengan pesat membuat UMKM harus beradaptasi dengan cepat dan meningkatkan efisiensi bisnis mereka,” kata dia, Rabu, 1 Februari 2023.
Di era ini, lanjut Agung, UMKM juga dipaksa berhadapan dengan ancaman peningkatan biaya teknologi dan pengembangan bisnis digital, seperti pemasaran online dan e-commerce.
“Namun, era Society 5.0 juga memberikan peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan bisnis mereka. Salah satu peluang terbesar adalah dengan menggunakan teknologi dan kreativitas digital,” ungkap dia.
Alumnus Indonesian Youth Leadership Program (IYLP) di Virginia dan Washington, Amerika Serikat (AS) itu menyarankan agar para pemilik UMKM segera memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses bisnis, membuat pemasaran yang lebih efektif, dan meningkatkan aksesibilitas produk mereka ke pasar global.
Dengan digital kreatif, kata dia, UMKM dapat meningkatkan branding dan membedakan produk mereka dari pesaing.
“Ini dapat dilakukan melalui pemasaran digital, seperti melalui media sosial, email, dan lainnya. UMKM juga dapat menggunakan teknologi untuk membuat produk yang berkualitas tinggi dan inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas digital, UMKM dapat mempertahankan posisinya dan bahkan memperluas bisnis mereka.
“UMKM harus siap untuk beradaptasi dan meningkatkan efisiensi bisnis mereka, serta memanfaatkan peluang yang ada,” sarannya.
Secara keseluruhan, kata Agung, era Society 5.0 membawa banyak ancaman sekaligus peluang bagi UMKM. UMKM tidak memiliki pilihan selain mau beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan meningkatkan kreativitas di era serbadigitalisasi.
“Adaptasi, atau mati?” kata dia.
Ganasnya dampak dari gesitnya perkembangan teknologi ini tidak cuma menyasar UMKM, bahkan, kata Agung, banyaknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pun terjadi di perusahan-perusahan besar yang justru berfokus pada pengembangan teknologi.
“Oleh karena itu, pemerintah juga berperan penting dalam membantu UMKM memanfaatkan peluang yang ada dalam era ini,” pungkasnya.