Ikhbar.com: Salat Id merupakan ibadah yang dianjurkan umat Muslim saat Idulfitri. Anjuran tersebut tak lepas dari hukum salat Id yang merupakan sunah muakad.
Secara umum syarat dan rukun salat Idulfitri ini sama dengan salat fardhu lima waktu. Hanya saja terdapat beberapa tambahan teknis yang sifatnya sunah. Adapun waktu pelaksanaan salat Idulfitri ini dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu salat zuhur.
Pelaksanaan salat Idulfitri ini disunnahkan untuk diperlambatkan. Hal itu dilakukan untuk memberi kesempatan bagi mereka yang belum sempat menunaikan zakat fitrah.
Hal itu berbeda dari pelaksanaan salat Iduladha yang dianjurkan mengawalkan waktu untuk memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian shalat Id.
Berikut ini tata cara salat Idulfitri:
- Niat salat Idulfitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Berikut ini bacaan niat salat Idulfitri:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (jika jadi imam pakai “imaman”) lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
- Membaca doa ifititah, kemudian disunahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau bisa juga lafal berikut ini:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
- Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunahkan untuk membaca surat Al-A’la, lalu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
- Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat.