Ikhbar.com: Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu melontarkan gagasan konyol untuk menghapus bulan suci Ramadan. Pernyataan itu ia keluarkan dengan alasan adanya kekhawatiran meningkatnya situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
“Ketakutan kita terhadap bulan (Ramadan) ini juga harus dihilangkan,” kata Eliyahu, sebagaimana dikutip dari Daily Sabah, Senin, 4 Maret 2024.
Baca: [Update] 30 Ribu Warga Palestina Tewas Dibunuh Israel
Eliyahu adalah anggota partai sayap kanan, Otzma Yehudit, yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir.
Dia juga mendukung pembatasan yang hendak diberlakukan Pemerintah Israel terhadap akses Muslim ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.
Belakangan, Eliyahu kerap melemparkan pernyataan-pernyataan yang dinilai sangat kontroversial. Pada November tahun lalu, dia juga mengusulkan agar Jalur Gaza segera dijatuhi bom nuklir agar perang segera mereda.
Pernyataan-pernyataan Elyahu muncul seiring adanya tekanan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Tel Aviv agar segera melakukan kesepakatan dengan Hamas tentang pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza yang mesti dilakukan sebelum Ramadan.
Baca: 25 Ucapan Selamat Ramadan dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya
Hingga kini, serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sekitar 30.228 warga Palestina dan 70.457 lainnya luka-luka. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Israel juga melakukan blokade hingga melumpuhkan Jalur Gaza dan menyebabkan penduduk di dalamnya berada di ambang kelaparan ekstrem.