Ikhbar.com: Umat Muslim akan mengalami fenomena unik dan langka pada tahun 2030, yakni Ramadan akan jatuh dua kali pada Januari dan Desember di tahun itu.
Melalui perhitungan kalender Hijriah, yang merujuk pada siklus bulan, Ramadan 1451 H diprediksi dimulai pada 5 Januari 2030, dengan Idulfitri jatuh pada 3 Februari 2030. Sementara itu, Ramadan kedua atau 1452 H akan dimulai pada 26 Desember 2030.
Baca: Hukum Menggelar Hajatan di Bulan Syawal
Anggota Federasi Ilmu Antariksa dan Astronomi Uni Emirat Arab (UEA), Ibrahim Al Jarwan, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan perbedaan dalam sistem penanggalan antara kalender Masehi dan Hijriah.
Al Jarwan juga menyoroti bahwa kalender Hijriah terdiri dari 354 hari, 11 hari lebih pendek daripada kalender Masehi. Karena itu, dua sistem penanggalan ini akhirnya akan menciptakan siklus yang berulang, dengan periode sekitar 33 tahun bagi satu tahun Hijriah untuk bersamaan dengan satu tahun Masehi.
“Dibutuhkan waktu 33 tahun hingga tahun Hijriah berputar menjadi satu tahun Masehi penuh. Sebelumnya terulang pada tahun 1997, dan setelah tahun 2030 akan terulang kembali pada tahun 2063,” ungkap Al Jarwan, dikutip dari Al-Arabiya, pada Minggu, 14 April 2024.
Baca: Diundang Hajatan tetapi tidak Datang? Ini Hukumnya menurut Fikih
Meskipun umat Islam akan berpuasa dua kali dalam satu tahun, perayaan Idul Fitri hanya akan dirayakan sekali pada tahun 2030. Idul Fitri yang jatuh pada Ramadan kedua akan dirayakan pada akhir Januari 2031.