Ikhbar.com: Saudi Capital Market Authority (CMA) mengumumkan bahwa, investor asing kini diizinkan untuk menanamkan modal di perusahaan terdaftar yang memiliki properti di Makkah dan Madinah.
Kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan daya saing pasar modal Arab Saudi, sejalan dengan ambisi diversifikasi ekonomi yang menjadi inti dari program Vision 2030.
Baca: Arab Saudi Rilis 6 Etika Masuk Masjid Nabawi
Sebelumnya, warga asing hanya diizinkan menyewa properti di dua kota suci tersebut, sementara kepemilikan penuh terbatas bagi warga Saudi.
Namun, aturan baru ini memungkinkan mereka berinvestasi melalui saham atau instrumen utang konversi dari perusahaan yang terdaftar, meskipun kepemilikan total non-Saudi dibatasi hingga 49 persen dari saham perusahaan.
“Melalui pengumuman ini, Otoritas Pasar Modal bertujuan untuk merangsang investasi, meningkatkan daya tarik dan efisiensi pasar modal, dan memperkuat daya saing regional dan internasional sekaligus mendukung perekonomian lokal,” tulis CMA, dikutip dari Reuters, pada Selasa, 28 Januari 2025.
Kebijakan ini diperkenalkan di tengah gelombang reformasi ekonomi di kawasan Teluk. Sementara itu, beberapa negara tetangga telah lebih dulu membuka akses kepemilikan properti untuk warga asing, khususnya di zona bebas atau area dengan regulasi khusus.
Dalam pernyataannya, CMA menyebutkan bahwa langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi, meningkatkan daya tarik pasar modal, dan memperkuat daya saing Saudi di tingkat regional maupun global.
Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui investasi asing langsung (FDI).
Pengumuman tersebut berdampak signifikan pada sektor properti. Harga saham perusahaan real estate yang terdaftar di bursa Saudi melonjak tajam.
Baca: Arab Saudi Luncurkan Platform Ensiklopedia Kerajaan ‘Saudipedia’
Sebagai contoh, saham Knowledge Economic City naik sebesar 9,89 persen, sementara Jabal Omar Development Co. dan Makkah Construction and Development Co. mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 10 persen dan 9,84 persen.
Pengembangan sektor real estate dan peningkatan investasi asing langsung menjadi bagian dari upaya Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak mentah. Langkah ini merupakan salah satu strategi penting dalam transformasi ekonomi Kerajaan di bawah Vision 2030.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.