Jerman Kecam Rencana Donald Trump Usir Warga Palestina dari Gaza

Ilustrasi pengungsi warga Gaza. Foto: Reuters

Ikhbar.com: Pemerintah Jerman dengan tegas menolak usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang berencana merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Sikap ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Christian Wagner, pada Senin, 27 Januari 2025.

Wagner menegaskan bahwa Jerman tetap berpegang pada kesepakatan internasional terkait status Gaza, yang didukung Uni Eropa, negara-negara Arab, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Penduduk Palestina tidak boleh dipaksa keluar dari Gaza, dan wilayah tersebut tidak dapat diduduki secara permanen atau dipindahkan oleh Israel,” tegas Wagner dikutip dari Anadolu pada Selasa, 28 Januari 2025.

Baca: Warga Palestina akan Dipindahkan ke Indonesia? Ini Penjelasan Kemenlu RI

Dalam pernyataannya, Wagner juga mengingatkan bahwa negara-negara anggota G7, tak terkecuali AS yang telah menyepakati sikap serupa. Hal ini tercermin dari berbagai pernyataan bersama, termasuk dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Tokyo pada 2023.

Menurutnya, rencana pengusiran warga Palestina dan pembangunan permukiman baru di Gaza sepenuhnya tidak dapat diterima.

Wagner juga menyoroti bahwa usulan Trump tersebut mendapat penolakan luas dari negara-negara Timur Tengah. Ia menekankan pentingnya fokus internasional untuk terus mendukung upaya mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza.

“Mesir dan Yordania telah menyampaikan sikap mereka dengan jelas. Bagi kami, yang paling mendesak adalah memastikan pelaksanaan gencatan senjata,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Sabtu, 25 Januari 2025, Donald Trump mengusulkan agar warga Palestina direlokasi dari Gaza sebagai bagian dari langkah untuk “membersihkan” wilayah tersebut.

Usulan ini muncul di tengah konflik yang terus berlanjut di Gaza sejak Oktober 2023 yang telah menyebabkan lebih dari 47.000 warga Palestina kehilangan nyawa akibat serangan genosida oleh Israel. Konflik ini juga memaksa ribuan warga Palestina meninggalkan Gaza yang kini dalam kondisi hancur total.

Rencana Trump ini dinilai hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional.

Jerman dan bersama komunitas global lainnya, menyerukan pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis solusi damai untuk menyelesaikan konflik ini.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.