Insomnia Bisa Tingkatkan Kreativitas, Kata Pakar

Ilustrasi seseorang memanfaatkan kondisi sulit tidur atau insomnia untuk produktivitas. Foto: Pexels/Mart Production.

Ikhbar.com: Insomnia kerap dianggap sebagai gangguan yang mengganggu produktivitas. Namun, menurut penulis buku Sleepless: Discovering the Power of the Night Self, Annabel Abbs, terjaga di malam hari bisa menjadi momen bernilai, dan tidak selalu menjadi masalah.

Menurut Abbs, dalam sejarah manusia, tidur yang terputus merupakan bagian alami dari kehidupan. Sebelum Revolusi Industri, banyak orang terbiasa dengan pola tidur dua segmen atau biphasic sleep.

Mereka menggunakan waktu di antara dua periode tidur untuk berbagai aktivitas, mulai dari ibadah hingga merenung. Hingga kini, praktik ini masih ditemukan di beberapa budaya.

“Individu yang mampu bertahan tanpa tidur penuh justru menunjukkan keunggulan adaptasi,” ujar Abbs, dikutip dari The Guardian, pada Senin, 27 Januari 2025.

Baca: Mengenal Orthosomnia, Simalakama dalam Urusan Tidur

Ia mencontohkan perempuan yang secara alami terjaga untuk merawat bayi, sebagai salah satu bentuk ketahanan evolusi.

Kecemasan akibat kurang tidur, kata Abbs, sering kali tidak sesuai dengan realitas. Ia menekankan bahwa rasa takut atau cemas di malam hari cenderung berlebihan karena otak bekerja berbeda setelah tengah malam. Pada jam-jam itu, emosi menjadi lebih sulit dikendalikan.

Abbs melihat waktu terjaga di malam hari sebagai peluang. Banyak seniman dan penulis menemukan kreativitas mereka di tengah keheningan malam.

“Langit malam bisa menjadi inspirasi, sementara kegelapan memberikan ketenangan untuk mengeksplorasi ide-ide baru,” tuturnya.

Baca: Remaja Disebut Gampang Berhalusinasi gara-gara HP

Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga kegelapan di sekitar saat tidur. Cahaya buatan, seperti dari lampu LED, dapat mengganggu produksi melatonin yang dibutuhkan tubuh untuk tidur nyenyak.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.