Warga Arab Saudi Olah Belalang Jadi Burger

Burger belalang yang dijual pedagang di Arab Saudi. Foto: X @LoveinSaudi

Ikhbar.com: Masyarakat Arab Saudi tengah mengikuti tren mengonsumsi olahan makanan yang berbahan dasar belalang. Mereka mengkreasikannya dengan berbagai macam hidangan.

Dikutip dari Gulf News, kreasi yang menonjol adalah burger belalang. Masyarakat Saudi dapat membeli hidangan tersebut dengan harga SR7,50 atau sekitar Rp29.000 per porsi.

“Makanan tersebut layaknya burger biasa, yang mencakup roti, bawang bombay, saus tomat, topping lain yang dapat disesuaikan. Bedanya, daging burger diganti dengan belalang,” tulis Gulf News dikutip pada Kamis, 25 Januari 2024.

Puncak musim belalang memang tengah berlangsung di Arab Saudi. Hewan yang masuk kategori serangga banyak ditemukan di berbagai wilayah, terutama Madinah dan Qassim.

“Masyarakat sangat menyukai cita rasa hidangan dari belalang. Arab Saudi saat ini memang kekurangan restoran yang mengkhususkan sajian hidangan dari belalang,” katanya.

Ajakan di medsos

Para pecinta belalang di Arab Saudi kerap membagikan pengalaman mereka dalam berburu, membeli, dan memasak belalang di media sosial.

Baca: Arab Saudi bakal Buka Toko Minuman Beralkohol di Riyadh

“Para pemburu belalang akan menjual keranjang berisi 100 ekor dengan harga 50 riyal atau sekitar Rp200.000,” tulis Gulf News.

Masyarakat Arab mengolah belalang dengan memasaknya hidup-hidup di air yang mendidih. Kemudian mereka menambahkan bawang bombay, minyak, dan bumbu dapur lainnya.

“Beberapa lebih suka memasangkannya dengan selada. Sementara yang lain berinovasi dengan burger belalang,” katanya.

Salah satu Influencer Arab Saudi, Iyad Al Hamoud, mendorong masyarakat untuk gemar mengonsumsi belalang. 

“Belalang dari Arab Saudi lebih terjangkau dibandingkan makanan ringan belalang dari Swiss yang dibumbui dengan ramuan alpine. Cemilan tersebut cukup mahal dengan harga 172 riyal per kantong atau sekitar Rp688.000,” tulis Al Hamoud dalam tweetnya.

Influencer lainnya, Meshal Al Gharib, membagikan konten salah satu penjual belalang di Arab Saudi. Ia menyebut bahwa budi daya serangga tersebut dikelola secara alami dan terbebas dari zat yang berbahaya.

Dua pandangan

Masyarakat Arab Saudi berbeda pandangan terkait tren mengonsumsi belalang. Mereka ada yang menyebut bahwa fenomena itu bagian dari tradisi leluhur.

“Mereka berpendapat bahwa mengonsumsi belalang sesuai apa yang dikatakan para ulama yang mencatat bahwa Nabi Muhammad Saw pernah memakan belalang,” kata Gulf News.

Pendapat lain mengatakan bahwa mengonsumsi belalang identik dengan masyarakat menengah ke bawah.

“Sebagian ada yang beranggapan bahwa mengonsumsi belalang erat kaitannya dengan kemiskinan,” jelasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.