Ahli Ini Beri Tips Berdebat dengan Penganut Bumi Datar

Aurora bersinar di belakang Stasiun Luar Angkasa Internasional, dengan latar belakang wahana antariksa Soyuz Rusia yang sedang berlabuh. Bulan dan Bumi yang melengkung juga terlihat sebagai cahaya terang. Foto: NASA/X/Matthew Dominick

Ikhbar.com: Selama berabad-abad, sains telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Bukti tersebut datang dari berbagai bidang: fisika, astronomi, hingga pengamatan sehari-hari. Namun, sebagian orang masih meyakini teori Bumi datar dan menolak sains arus utama.

Fakta bahwa Bumi melengkung sudah terbukti melalui berbagai eksperimen. Salah satu cara paling mudah mengamatinya adalah melalui cakrawala.

Saat objek menjauh, bagian bawahnya akan menghilang lebih dulu, baru kemudian bagian atasnya. Inilah yang terjadi saat kapal perlahan “tenggelam” di cakrawala.

Baca: Dari Al-Farghani hingga Al-Biruni, Para Ilmuwan Muslim Peletak Dasar Astronomi Dunia

Mengutip dari Space.com, pada Ahad, 6 April 2025, pada Desember 1930, Capt. Albert Stevens dari U.S. Army Air Corps memotret pegunungan Andes dari ketinggian 6.400 meter di atas Villa Mercedes, Argentina.

Gunung tersebut, meskipun lebih tinggi dari pesawat, tampak di bawah garis cakrawala. Menurut NASA, ini adalah efek langsung dari kelengkungan Bumi.

Lima tahun kemudian, Stevens bersama Capt. Orvil Anderson memotret lengkungan Bumi dari ketinggian lebih dari 22.000 meter menggunakan balon udara.

Foto tersebut juga menunjukkan batas antara troposfer dan stratosfer, sekaligus potensi pengintaian jarak jauh dari ketinggian.

Jika sulit melihat lengkungan dari cakrawala, pandanglah langit. Bintang-bintang yang tampak berbeda dari belahan Bumi utara dan selatan juga menjadi bukti penting. Di utara, Polaris terlihat jelas.

Namun saat bergerak ke selatan, bintang itu perlahan menghilang, dan konstelasi baru pun muncul, sesuatu yang mustahil jika Bumi datar.

Gerhana bulan juga mengungkap bentuk Bumi. Saat Bumi berada di antara matahari dan bulan, bayangannya di bulan selalu berbentuk bulat, yang hanya mungkin terjadi jika Bumi adalah bola.

Ribuan foto dari satelit dan astronot membuktikan hal ini, berasal dari NASA, ESA, hingga perusahaan swasta seperti SpaceX.

Jika semua itu palsu, maka jutaan individu, termasuk astronom amatir, harus terlibat dalam konspirasi global, sebuah skenario yang mustahil.

Baca: Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

Menurut astrofisikawan di SUNY Stony Brook dan Flatiron Institute, pembawa acara Ask a Spaceman dan Space Radio, serta penulis How to Die in Space, Paul M. Sutter, perdebatan tentang Bumi datar bukan soal kurangnya bukti ilmiah.

Mereka yang mempercayainya umumnya tidak sampai pada keyakinan itu melalui observasi, melainkan karena ketidakpercayaan. Bagi mereka, klaim Bumi datar adalah bentuk skeptisisme terhadap lembaga, pemerintah, bahkan sains itu sendiri.

Alih-alih berdebat soal data, pendekatan yang lebih efektif adalah membangun kepercayaan. Sebab inti persoalannya bukan pada bentuk Bumi, melainkan siapa yang dipercaya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.