AI adalah Masa Depan Dakwah Digital yang Efektif dan Personal

Ilustrasi dakwah digital dan AI. Dok Olah Digital IKHBAR

Ikhbar.com: Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam dakwah Islam semakin menjadi perhatian penting di era digital. Demikian disampaikan jurnalis sekaligus pengamat transisi media digital, Sobih Adnan, dalam In House Training (IHT) bertajuk “Pemanfaatan AI untuk Dakwah dan Penyiaran Islam.”

Kegiatan yang diselenggarakan Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (UI BBC) itu digelar selama dua hari, yakni Jumat-Sabtu, 25-26 Oktober 2024. Dalam acara yang diikuti oleh sebanyak 57 mahasiswa tersebut, para peserta tampak serius menyimak pemaparan komprehensif, termasuk ihwal sejarah hingga pergeseran dunia broadcasting dari konvensional, digital, hingga ke era kecerdasan buatan.

“Di dunia yang serbacepat seperti sekarang, informasi datang dalam berbagai bentuk, dan AI bisa menjadi solusi untuk menyaring serta memproses informasi tersebut dengan lebih cepat dan akurat,” katanya, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Salah satu peserta sedang mempresentasikan video podcast dakwah yang diproduksi dengan bantuan AI dalam IHT bertajuk “Pemanfaatan AI untuk Dakwah dan Penyiaran Islam,” di UI BBC Cirebon, Sabtu, 26 Oktober 2024. Dok KPI BBC

Baca: UI BBC Dorong Pemanfaatan AI untuk Dakwah

“Bagi para dai, ini berarti kemampuan untuk menyampaikan pesan dakwah dengan lebih personal dan tepat sasaran,” sambungnya.

CEO Ikhbar.com tersebut juga menjelaskan bahwa teknologi AI, seperti machine learning dan natural language processing (NLP), memungkinkan pengembangan konten dakwah yang bisa berinteraksi dengan audiens dalam skala yang lebih besar tanpa kehilangan esensi pesannya.

“Bayangkan ada chatbot yang bisa menjawab pertanyaan seputar ajaran Islam selama 24 jam atau algoritma AI yang bisa mengidentifikasi topik-topik dakwah yang sedang populer di kalangan anak muda,” jelas Sobih.

“Ini bukan hanya soal memudahkan proses dakwah, tapi juga tentang memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan audiens masa kini,” sambungnya.

Baca: Mengapa AI Terlihat Sangat Cerdas? Ternyata Ini Rahasianya

Potensi AI untuk pengembangan dakwah

Lebih lanjut, dia juga menyoroti potensi penggunaan AI dalam memproduksi konten audio dan visual secara otomatis yang bisa menghemat waktu dan tenaga para dai serta konten kreator Muslim. Menurutnya, teknologi AI bisa membantu dalam mengubah ceramah menjadi bentuk teks atau subtitle dalam berbagai bahasa, memungkinkan dakwah menjangkau audiens lintas negara dan budaya.

“Dengan dukungan AI, kita bisa memproduksi konten dalam berbagai format secara lebih efisien. Ini artinya lebih banyak waktu untuk fokus pada kualitas pesan dakwah yang ingin disampaikan,” tambahnya.

Sebagai contoh aplikasi AI dalam dakwah, Sobih menyinggung beberapa platform digital yang sudah menerapkan teknologi ini, seperti penggunaan chatbot di situs-situs keislaman yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana seputar akidah, fikih, atau sejarah Islam. Ia juga menjelaskan bagaimana teknologi AI bisa digunakan untuk memprediksi waktu terbaik memposting konten dakwah di media sosial, sehingga pesan yang disampaikan bisa mencapai lebih banyak orang dalam waktu yang lebih efektif.

“Dakwah tidak hanya tentang menyampaikan pesan, tapi juga tentang bagaimana pesan itu diterima dan dipahami. Dengan AI, kita bisa mengatur strategi dakwah yang lebih terstruktur dan responsif terhadap kebutuhan audiens,” ujarnya.

Meski begitu, Sobih memberikan pandangan bahwa tantangan terbesar adalah memastikan bahwa AI digunakan untuk memperkuat, bukan menggantikan, peran manusia dalam dakwah.

“AI hanya alat bantu. Dakwah tetap harus memiliki sentuhan manusiawi, dan di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk memahami bagaimana mengintegrasikan teknologi ini dengan nilai-nilai dakwah yang luhur,” tuturnya.

Baca: Penguatan Dakwah Digital, Adaptasi adalah Kunci

Peluang dan wawasan baru

Sementara itu, Ketua Prodi KPI UI BBC, Muhammad Askolani mengatakan bahwa kegiatan pelatiha tersebut merupakan bagian dari inisiatif universitas untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di era digital.

“Teknologi AI membuka peluang besar untuk dakwah yang lebih efektif dan inovatif, dan kami ingin mahasiswa kami menjadi pionir dalam memanfaatkan teknologi ini. Melalui acara ini, kami berharap mereka mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana menggabungkan ilmu agama dengan teknologi, sehingga dakwah bisa lebih menarik dan menjangkau lebih banyak orang,” ujar dia.

Ketua Prodi KPI UI BBC, Muhammad Askolani saat diwawancarai di sela-sela pelaksanaan IHT bertajuk “Pemanfaatan AI untuk Dakwah dan Penyiaran Islam,” di UI BBC Cirebon, Sabtu, 26 Oktober 2024. IKHBAR/AIY

Dia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kegiatan-kegiatan serupa sebagai bentuk keseriusan dalam menghadapi tantangan dakwah di era digital.

“Kami percaya bahwa dakwah harus mengikuti perkembangan zaman, dan teknologi adalah bagian penting dari masa depan dakwah Islam. Kami akan terus memfasilitasi mahasiswa untuk belajar dan berinovasi, agar mereka siap menghadapi tantangan dakwah modern,” tutup dia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.