Ikhbar.com: Israel menolak izin pertemuan para menteri luar negeri negara-negara Arab di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.
Seorang pejabat Israel menyebut agenda itu sebagai “pertemuan provokatif” yang bertujuan mendorong pembentukan negara Palestina.
Delegasi tersebut terdiri dari para menteri dari Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Menurut pejabat Otoritas Palestina, mereka memerlukan persetujuan Israel untuk bisa memasuki Tepi Barat dari Yordania.
“Negara seperti itu (Palestina) tak diragukan lagi akan menjadi negara teroris di jantung tanah Israel,” ujar pejabat Israel tersebut, dikutip dari Al Arabiya, pada Ahad, 1 Juni 2025.
Baca: 20 Negara Eropa dan Arab Kumpul di Spanyol, Bahas Sanksi Israel
Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan bekerja sama dengan inisiatif apa pun yang dianggap mengancam keamanan negaranya.
Pihak Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa kelanjutan agenda pertemuan masih dalam pembahasan.
Penolakan ini muncul menjelang konferensi internasional yang akan digelar di New York pada 17–20 Juni 2025, diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, untuk membahas pengakuan negara Palestina.
Baca: Akhirnya Eropa pun Muak dengan Israel?
Tekanan terhadap Israel untuk menerima solusi dua negara semakin meningkat dari PBB dan sejumlah negara Eropa.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahkan menyebut pengakuan negara Palestina bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga keharusan politik.