Daftar Nama Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo, Ada ‘Sambo’

Ilustrasi sapi kurban. Foto: Freepik

Ikhbar.com: Presiden Prabowo Subianto menunaikan beberapa kurban sapi di sejumlah daerah pada Iduladha 2025. Ukuran dan nama-nama hewan kurban pilihan orang nomor satu di Indonesia itu berhasil menarik perhatian publik.

Sapi-sapi yang dipilih berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan memiliki karakteristik fisik unggul serta perawatan istimewa. Berikut daftar lengkap sapi kurban Presiden Prabowo tahun ini, sebagaimana dirangkum dari sejumlah sumber resmi:

1. Blembo – Palembang, Sumatera Selatan

Nama Blembo tak asing lagi di kalangan peternak Sumsel. Sapi jantan jenis simental ini berbobot lebih dari satu ton dan pernah menjadi finalis dalam ajang kontes ternak lokal. Tahun ini, Blembo mendapat kehormatan menjadi hewan kurban Presiden Prabowo untuk wilayah Sumatera Selatan.

Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, pemilik sebelumnya dikenal sangat telaten. Blembo dimandikan setiap pagi dan kandangnya dijaga tetap bersih. Pemberian pakan pun dihitung cermat, sekitar 10% dari berat tubuhnya, demi menjaga stamina dan postur ideal. Kualitas itulah yang membuat Blembo terpilih sebagai salah satu hewan kurban presiden.

Baca: Ciri Hewan Kurban yang Sehat menurut Ahli

2. Parjo – Kota Tangerang, Banten

Berbobot 1,15 ton, Parjo adalah sapi simental dari Kota Tangerang yang mencuri perhatian publik. Dikutip dari laman resmi Kota Tangerang, hewan kurban ini dipelihara oleh Saripudin dari Peternakan Putra Bungsu. Sapi ini memiliki tinggi 1,58 meter dan panjang tubuh sekitar 2,3 meter.

Saripudin sukses membesarkan peternakan miliknya di kawasan Neroktog, Kecamatan Pinang. Parjo kini menjadi ikon kurban presiden di wilayah Banten, dan ditaksir bernilai lebih dari Rp120 juta.

3. Buleleng – Pamekasan, Madura

Sapi berwarna hitam legam bernama Buleleng ini berasal dari Katandur Farm, Pamekasan, Madura. Dengan berat lebih dari 900 kilogram, Buleleng merupakan jenis simmental cross yang dibeli langsung oleh Presiden Prabowo seharga Rp100 juta.

Meskipun beratnya tidak sampai satu ton, postur Buleleng tetap impresif. Penampilannya yang gagah menjadikannya pilihan tepat untuk kurban presiden di wilayah Madura.

4. Suro Gentho – Kabupaten Jember, Jawa Timur

Sapi Peranakan Ongole (PO) bernama Suro Gentho dipilih sebagai hewan kurban presiden untuk wilayah Jember. Bobotnya mencapai 1,1 ton dengan tinggi gumba 160 cm dan lingkar dada 234 cm.

Dikutip dari laman resmi Kabupaten Jember, Suro Gentho lahir dari proses inseminasi buatan (IB) oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jember, Hadi Triono.

Sapi milik H Anwar Fanani ini dipelihara secara intensif hingga mencapai kondisi optimal. Harga pembelian Suro Gentho oleh Presiden Prabowo tercatat sebesar Rp110 juta.

5. Bima – Klaten, Jawa Tengah

Dari Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, lahir Bima, seekor sapi simental-limousin yang kini menjadi bagian dari daftar kurban presiden. Bima memiliki tinggi 160 cm, panjang tubuh 2 meter, dan berat 1,1 ton.

Menariknya, pemilik bernama Ari Diponegoro awalnya tidak pernah mendaftarkan Bima sebagai calon hewan kurban untuk presiden. Namun karena postur gagah dan kualitas fisik yang menonjol, Bima akhirnya dilirik dan dibeli seharga Rp94,5 juta.

6. Sambo – Musi Rawas, Sumatera Selatan

Seekor sapi simental berbobot 1,27 ton bernama Sambo dipilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto untuk perayaan Iduladha 2025 di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Sapi jantan berusia lima tahun ini dibeli dari seorang peternak di Desa Tanah Periuk, Kecamatan Muara Beliti, dan akan disalurkan ke Masjid Al Muslim di Desa Muara Beliti Baru.

Sambo menjadi yang pertama kalinya Kabupaten Musi Rawas menerima bantuan sapi kurban langsung dari Presiden. Rencananya, sapi tersebut akan diserahkan ke pengurus masjid sebelum hari pemotongan dan disiapkan untuk disembelih pada Jumat pagi, bertepatan dengan Hari Raya.

Tanggung jawab distribusi daging kurban sepenuhnya berada di bawah pengelolaan panitia masjid. Sementara itu, dinas terkait hanya bertugas menyerahkan hewan kurban ke lokasi dan memastikan kelayakan sapi secara kesehatan.

Menjelang hari raya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan setempat mengerahkan lima tim pemeriksa hewan kurban. Tim gabungan ini terdiri dari sepuluh orang, termasuk dokter hewan, yang bertugas memeriksa kondisi ternak dan melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban milik pedagang maupun peternak.

Selama dua pekan menjelang Iduladha, mereka aktif memantau kesehatan hewan dan akan terus bekerja hingga proses penyembelihan selesai, termasuk memastikan kualitas daging kurban tetap aman dan layak konsumsi.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.