Ikhbar.com: Rumah Sakit (RS) Indonesia, satu-satunya fasilitas kesehatan yang masih beroperasi di Jalur Gaza utara, kembali menjadi sasaran di tengah konflik yang terus berkecamuk pada beberapa hari lalu.
Dikutip dari Al Jazeera, pada Ahad, 5 Januari 2025, militer Israel memerintahkan evakuasi rumah sakit dan terjadi tembakan di sekitar area tersebut.
Menurut seorang tenaga medis, pasukan Israel mengirim perwakilan yang didampingi warga Gaza sebagai tameng manusia untuk menyampaikan perintah pengosongan. Hal ini terjadi meskipun di dalam rumah sakit terdapat pasien yang tidak dapat berpindah sendiri, termasuk mereka yang cacat, lanjut usia, dan sakit parah. 
Baca: 6 Persen Populasi Gaza Hilang sejak Serangan Israel
Pekan lalu, RS Indonesia juga sempat diserang hingga mengakibatkan kerusakan pada sebagian bangunannya. Meski begitu, RS tersebut tetap melanjutkan operasionalnya.
Delegasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan sempat diizinkan masuk oleh militer Israel untuk meninjau kondisi di lokasi tersebut.
Seorang anggota delegasi PBB menggambarkan situasi di RS Indonesia sangat mengerikan. Fasilitas kesehatan ini mengalami kekurangan listrik, air bersih, dan sistem sanitasi yang layak.
Baca: Israel telah Bunuh Lebih dari 45 Ribu Warga Palestina di Gaza
Sebelumnya, pasien-pasien dengan kondisi kritis yang dirawat di RS Kamal Adwan telah dipindahkan ke RS Indonesia. Pasalnya, RS Kamal Adwan mengalami tiga kali serbuan oleh militer Israel pada pekan lalu dan kini telah dikosongkan sepenuhnya.
Diperkirakan masih ada sekitar 10.000 hingga 15.000 orang yang bertahan di Jalur Gaza utara.
Perang di Gaza yang meletus sejak 7 Oktober 2023 terus menimbulkan korban jiwa. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa lebih dari 45.650 warga Palestina telah tewas, sementara 108.500 lainnya mengalami luka-luka.
