Ikhbar.com: Jumlah korban tewas akibat perang Israel di Jalur Gaza telah melampaui angka 45,000. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina, korban termasuk 17,000 anak-anak.
Konflik yang telah berlangsung selama 14 bulan ini terus memakan korban jiwa, dengan sekitar 11,000 warga Palestina masih hilang, diyakini terjebak di bawah reruntuhan.
Baca: Curi ‘Kesempatan dalam Kesempitan,’ Israel Caplok Tanah Suriah saat Al-Assad Digulingkan
Kondisi di Gaza semakin memburuk, dengan serangan terus menargetkan sekolah, tempat penampungan, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya. Di wilayah utara Gaza, yang berada di bawah pengepungan ketat, situasi menjadi lebih parah akibat pengeboman yang intens.
“Setiap aspek kehidupan, termasuk sekolah, tempat penampungan, dan rumah sakit, telah menjadi sasaran pasukan Israel,” kata reporter Al Jazeera, Khoudary, melaporkan dari Deir el-Balah di pusat Jalur Gaza, dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu, 18 Desember 2024.
Dalam 24 jam terakhir, serangan di kamp pengungsi Nuseirat menyebabkan kematian 52 orang, termasuk jurnalis video Al Jazeera, Ahmed al-Louh, dan lima pekerja pertahanan sipil Palestina. Para korban sebagian besar adalah warga sipil.
Baca: ‘Bunda Maria’ Diperankan Aktris Israel, Film Natal di Netflix Dibanjiri Protes
Al Jazeera melaporkan bahwa kondisi pada Senin pagi sangat tragis, dengan banyak keluarga mengungsi dan kesulitan mendapatkan perlindungan. Para pelayat berkumpul untuk mengantarkan jenazah Ahmed al-Louh dalam suasana duka yang mendalam.
Korban tewas kini mencakup sekitar 2 persen dari total populasi Gaza yang sebelum perang mencapai 2.3 juta jiwa. Konflik ini tidak hanya menghancurkan kehidupan tetapi juga membuat setiap aspek kehidupan di Gaza, mulai dari pendidikan hingga layanan kesehatan, lumpuh total.
Meskipun berbagai seruan internasional untuk menghentikan kekerasan terus bergema, perang ini tetap berlanjut tanpa tanda-tanda mereda. Dunia internasional, termasuk lembaga-lembaga hak asasi manusia, terus menekan Israel untuk mengakhiri serangan dan memberikan akses kemanusiaan ke wilayah yang terkepung ini.