Ikhbar.com: Tumpukan sampah yang mencapai ribuan ton di Jalur Gaza, khususnya di bagian utara yang terus dibombardir oleh Israel, kini menjadi ancaman serius bagi nyawa warga Palestina. Kondisi ini semakin memperparah situasi puluhan ribu anak-anak yang mengalami kelaparan.
Di tengah kelangkaan makanan akibat pembatasan bantuan kemanusiaan oleh Israel, warga Gaza juga menghadapi risiko penyakit yang disebabkan oleh polusi dan sampah.
Baca: Warga Gaza Titipkan Doa lewat Nama Bayi Mereka
“Menumpuknya lebih dari 100.000 ton sampah padat di Kota Gaza menimbulkan bahaya nyata, khususnya bagi mereka yang tinggal di pusat pengungsian,” kata Juru Bicara Pemerintah Kota Gaza, Husni Muhenna, dikutip dari Antara, pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Muhenna menegaskan, tempat pembuangan limbah padat menjadi sumber penyakit dan wabah, terutama di area padat penduduk dan pusat pengungsian. Kondisi ini juga memicu berkembang biaknya serangga dan tikus yang dapat menyebarkan penyakit.
Data terbaru dari otoritas media Gaza mengungkapkan, sejak Israel melancarkan agresi pada 7 Oktober 2023, sudah tercatat 71.338 infeksi virus hepatitis di antara para pengungsi.
Situasi ini diperburuk oleh tindakan tentara Israel yang sengaja mengincar petugas kota yang bekerja membersihkan sampah di sejumlah daerah di Jalur Gaza.
Organisasi kesehatan lokal dan internasional terus memperingatkan potensi wabah di kalangan pengungsi yang kesulitan membersihkan diri dan mendapatkan perawatan layak akibat serangan Israel.
Radge Hasaneyn, seorang lansia di Gaza, menyoroti kehadiran serangga di pusat pengungsian yang padat, sebagai pemicu penyebaran penyakit.
“Bahkan jika kami selamat dari serangan dan pengeboman Israel, kami belum tentu selamat dari wabah yang merebak di pusat pengungsian karena kepadatan, saling berbagi kamar mandi, serta kurangnya persediaan pembersih dan air,” ungkap Hasaneyn.
Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 38.300 warga Palestina tewas, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Lebih dari 88 ribu lainnya terluka.
Baca: Jumlah Korban Tewas di Gaza hampir 200 Ribu Jiwa
Meskipun dikecam secara internasional dan adanya Resolusi DK PBB yang meminta gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan agresinya di Jalur Gaza.
Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah, Gaza selatan, di mana lebih dari sejuta warga sipil mengungsi dari perang.