Proyek ‘Kota Modern’ The Line Arab Saudi Dimulai Akhir 2025

Ilustrasi kota futuristik Arab Saudi, NEOM's The Line. Dok: Saudi Gazette.

Ikhbar.com: Proyek kota futuristik Arab Saudi, NEOM’s The Line, yang dirancang untuk merevolusi kehidupan perkotaan, dijadwalkan memulai konstruksi vertikal pada akhir tahun ini.

Kota inovatif ini bertujuan mengatasi tantangan urbanisasi modern dengan menetapkan standar baru dalam keberlanjutan, aksesibilitas, dan efisiensi hidup.

Dalam sesi NEOM Talks di Davos, Chief Development Officer, Denis Hickey, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan visi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang ingin mendorong batasan dalam perencanaan kota.

Hickey menyoroti masalah yang muncul dari desain perkotaan konvensional yang berorientasi pada kendaraan bermotor, yang berdampak signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan sosial.

Baca: Mengunjungi Desa Sejarah di Saudi, Kampung Penuh Rumah Lempung

“Kota terencana ini menghilangkan penggunaan mobil sama sekali, menawarkan jaringan transportasi yang sangat efisien yang menjamin kelancaran pergerakan bagi penduduknya,” ungkap Hickey, dikutip dari Saudi Gazette, pada Kamis, 30 Januari 2025.

Sebagai alternatif, The Line dirancang untuk menampung 9 juta penduduk dalam lingkungan berkelanjutan yang memiliki kepadatan tinggi, yang membentang sepanjang 170 kilometer dengan lebar hanya 1,2 kilometer.

Konsep kota ini bebas dari kendaraan bermotor, dan sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan. Dengan integrasi teknologi digital canggih, The Line dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa merusak lingkungan sekitar.

Desainnya menggabungkan kehidupan perkotaan dengan alam, menciptakan preseden baru bagi pengembangan kota berkelanjutan.

Baca: Saudi Gunakan AI untuk Pantau Cuaca Ekstrem

Terinspirasi dari tata kota grid Manhattan tahun 1811, The Line akan memiliki struktur urban berlapis vertikal yang membentang lebih dari 100 kilometer.

Setiap 100 meter terdapat dek utama yang berfungsi sebagai boulevard bagi lalu lintas dan infrastruktur, dengan sistem transportasi vertikal untuk memudahkan navigasi.

Pada fase pertama, proyek ini akan memiliki luas lantai bruto mencapai 20 juta meter persegi, jauh lebih besar dibandingkan Burj Khalifa yang hanya 300.000 meter persegi.

Saat ini, tim proyek tengah berfokus pada pembangunan infrastruktur dan peletakan fondasi, dengan tahap konstruksi vertikal dijadwalkan dimulai tahun ini.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.