Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mencatat total korban jiwa akibat serangan Israel ke wilayah tersebut telah mencapai 27.019 orang. Sementara itu, sebanyak 66.139 orang lainnya luka-luka sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Sedangkan jumlah korban tewas yang direvisi di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang,” rilis Kemenkes Gaza, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 1 Februari 2024.
Baca: Reaksi Dunia terhadap Vonis Pengadilan Internasional Kasus Genosida Israel di Gaza
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina menuntut otoritas internasional untuk menyelidiki temuan kuburan massal yang ditengarai jadi bukti aksi brutal dan tidak manusiawi tentara Israel.
“Kuburan itu berisi mayat-mayat tahanan Palestina yang membusuk dengan kondisi mata yang ditutup dan kaki serta tangan diborgol,” tulis siaran Kemenlu Palestina tersebut.
“Setidaknya ada 30 mayat yang ditemukan dalam kantung plastik berwarna hitam di dekat sekolah Hamad di Gaza utara,” sambung mereka.
Seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa para korban tersebut disiksa sebelum dibunuh kemudian mayatnya dimasukkan ke dalam plastik.
“Saat kami sedang membersihkan, kami menemukan tumpukan puing di dalam halaman sekolah. Kami terkejut saat mengetahui lusinan mayat terkubur di bawah tumpukan ini,” kata dia.
Baca: Beda Nasib Korban Perang Gaza dan Ukraina, Kesaksian Dokter Muda
“Saat kami membuka kantung plastik hitam, kami menemukan mayatnya sudah membusuk. Mereka ditutup matanya, serta dengan kondisi kaki dan tangan diikat,” tambah saksi tersebut.
Pengacara hak asasi manusia Palestina, Diana Buttu mengatakan kecurigaan-kecurigaan aksi keji yang dilakukan Israel itulah yang membuat penuntutan di Mahkamah Internasional (ICJ) menjadi penting.
“Penemuan kuburan massal tersebut merupakan bukti kejahatan perang,” katanya.