Grand Syeikh Al Azhar Diagendakan Berkunjung ke Indonesia

Grand Syeikh Al Azhar, Syekh Ahmad Thayyib. Foto: Dok. Al Azhar

Ikhbar.com: Grand Syeikh Al Azhar, Mesir dalam waktu dekat ini dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia. Hal itu seperti yang disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury saat menemui Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta pada Jumat, 26 Juni 2024.

Ia mengatakan, kedatangan Grand Syeikh Al Azhar ke Indonesia akan berlangsung pada 8-11 Juli 2024 mendatang. Kunjungan tersebut bakal diisi dengan kegiatan dialog antarumat beragama.

“Harapannya acara tersebut dapat menyuarakan nilai toleransi dari Islam,” ujar dia dikutip dari laman Kemenag pada Senin, 1 Juli 2024.

Selain Indonesia, jelas dia, Grand Syeikh Al Azhar juga akan berkunjung di dua negara di Asia Tenggara lainnya, yakni Thailand dan  Malaysia.

Baca: Mahasiswi Doktoral asal Indonesia Raih Predikat Tertinggi di Al-Azhar Mesir

“Sebelum mengunjungi Indonesia, beliau akan berkunjung ke Thailand terlebih dahulu lalu terbang ke Indonesia bersama 15 pendamping beliau,” katanya.

Sebelumnya, Grand Syeikh Al-Azhar pernah berkunjung ke Indonesia pada 2016 silam. Saat itu ia menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Grand Syeikh Al-Azhar juga sempat melakukan kunjungan pada 2018. Dalam kesempatan itu, ia melakukan konferensi moderasi Islam di Indonesia sekaligus bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Berdasarkan berbagai masukan, selain melakukan pertemuan dengan Presiden dan Wakil Presiden, bisa juga dilakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan sebagai presiden yang baru saja terpilih, juga pertemuan dengan ormas Islam dan beberapa kelompok cendekiawan muslim lainnya,” ujar Wamenlu.

Wamenlu meyampaikan, kunjungan Grand Syeikh tersebut juga akan dijajaki apakah bisa diadakan forum seperti di kampus atau universitas lainnya. Dengan harapan bisa melakukan interfaith dialogue atau dialog lintas keyakinan dengan beberapa pemuka agama di bawah koordinasi Kementerian Agama.

Wacana tersebut mendapat tanggapan positif dari Menteri Agama. Ia menilai, interfaith dialogue perlu diselenggarakan.

“Nanti kita kumpulkan tokoh-tokoh agama karena Al Azhar memang concern terhadap moderasi dan toleransi selama ini,” kata Yaqut.

Menurutnya, Interfaith dialogue pada kegiatan kunjungan tersebut perlu diselenggarakan karena hal itu dapat mengamplifikasi Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia yang ditandatangani Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pemimpin Gereja Vatikan Paus Fransiskus.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.