Perempuan Adalah Tempat Curhat Terbaik, Kata Pemerintah

ilustrasi perempuan tempat curhat. Foto: Pexels.com/Mikhail Nilov

Ikhbar.com: Pemerintah menilai perempuan memiliki potensi besar sebagai tempat berbagi dan penyalur empati yang paling dibutuhkan dalam kehidupan sosial saat ini. Hal ini disampaikan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko dalam diskusi nasional Kongres Pejuang Perempuan Indonesia pada Jumat, 25 April 2025.

Dalam diskusi yang bertajuk “Peran Perempuan dalam Kepentingan Nasional di Abad Ke-21” itu, Budiman menekankan pentingnya perempuan menjadi sahabat emosional tepercaya bagi lingkungan terdekat, mulai dari anak, adik, pasangan, hingga komunitas sosial.

Menurutnya, kehadiran figur yang mampu mendengarkan dan memahami secara emosional menjadi kebutuhan pokok di tengah dinamika kehidupan modern.

Baca: Semangat Kartini Bukti Perempuan Pilar Ketangguhan Bangsa

“Ke depan, tantangan kita adalah menjadikan perempuan sebagai sahabat emosional bagi orang-orang di sekitarnya. Kehadiran mereka bisa menjadi penyeimbang emosi sekaligus peredam tekanan mental,” ujar Budiman dikutip dari Antara pada Jumat, Jumat, 25 April 2025.

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko (tengah) saat menjadi narasumber diskusi bertajuk “Peran Perempuan dalam Kepentingan Nasional di Abad Ke-21” sebagai rangkaian Kongres Pejuang Perempuan Indonesia di Jakarta, Jumat (25/4/2025). Foto: ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

Ia menyoroti fenomena maraknya penggunaan teknologi seperti ChatGPT yang dilakukan generasi muda sebagai sarana mencurahkan isi hati. Menurutnya, ini menunjukkan adanya kekosongan peran sahabat emosional dalam relasi nyata, yang seharusnya bisa diisi sosok perempuan.

Budiman juga mengaitkan pentingnya peran perempuan dalam konteks lebih luas, yaitu menjaga keberlangsungan populasi. Ia mencontohkan fenomena depopulasi seperti yang dialami Jepang dengan banyaknya warga enggan menikah dan membangun keluarga karena tak adanya ruang emosional yang sehat.

“Jika perempuan bisa hadir sebagai teman curhat terpercaya, hal itu berpengaruh pada keputusan orang untuk tetap percaya membangun keluarga. Ini berkaitan erat dengan tantangan depopulasi yang juga bisa mengintai Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Budiman mendorong agar Kongres Pejuang Perempuan Indonesia mampu merumuskan strategi konkret untuk memperkuat posisi perempuan sebagai pilar emosional dalam masyarakat.

Tak hanya itu, ia menekankan urgensi pemberdayaan perempuan agar mampu setara dan mandiri di berbagai sektor kehidupan. Perempuan, menurut Budiman, harus didorong menjadi sosok adaptif yang mampu menjawab tantangan zaman dan membawa generasi masa depan ke arah lebih baik.

“Saya ingin perempuan Indonesia jadi pelopor. Mereka harus memastikan bahwa dirinya, kaumnya, dan anak-anaknya tetap relevan dalam setiap perkembangan zaman,” pungkasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.