Ikhbar.com: Penimba ilmu pada masa klasik sering kali melakukan perjalanan yang sangat jauh demi bisa belajar dari seorang syekh yang mereka kagumi. Salah satunya adalah Yahya bin Yahya Al-Laitsy, yang rela menempuh perjalanan sejauh 6.300 kilometer dari Spanyol ke Madinah demi belajar kepada Imam Malik bin Anas, seorang ulama terkemuka pada masa itu.
Kisah inspiratif Yahya ini terekam dan diabadikan dalam Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik yang ditulis Qadi ‘Iyad.
Yahya modern
Di era modern yang semakin dimudahkan dengan beragam moda transportasi canggih saat ini, agaknya sulit untuk melakukan perjalanan panjang seperti yang dilakukan Yahya. Namun, pada kenyataannya, seorang pemuda asal Guinea, Afrika, bernama Mamadou Safoio Barry telah berhasil melakukannya.
Barry memiliki tekad untuk belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir meskipun ia tidak memiliki biaya yang cukup untuk naik pesawat. Sebagai gantinya, ia bersepeda dari negara asalnya ke Mesir hanya dengan membawa pakaian ganti, senter, dan obeng.
Pria berusia 25 tahun ini mengayuh sepeda sejauh ribuan kilometer, melewati gurun, hutan, bahkan zona konflik, dengan harapan bisa mendapatkan tempat dan biaya pendidikan di tujuannya.
Setelah empat bulan mengayuh sepeda dan melewati sebanyak tujuh negara, ia berhasil tiba di Al-Azhar dan memperoleh beasiswa penuh berkat kegigihannya dan perjalanannya yang inspiratif.
“Jika Anda memiliki mimpi, pertahankan dan kuatkanlah. Tuhan akan membantumu,” ujar Barry, dikutip dari Reuters, Jumat, 29 September 2023.
Baca: Pro-Kontra Skripsi, Berkaca pada Kurikulum Universitas Islam Tertua di Dunia
Tantangan dan risiko
Perjalanan Barry bukan tanpa risiko. Ia mengaku selama menjalani misinya itu, mengalami tiga kali penahahan.
“Dua di antaranya di Burkina Faso yang sedang dilanda pemberontakan, dan satu kali di Togo,” ungkap dia.
Pasukan keamanan menahannya selama sembilan hari tanpa dakwaan, sebelum akhirnya melepaskannya dengan denda sebesar 35.000 franc CFA atau 56 dolar Amerika Seirkat (AS).
Baca: Nenek di India Berusia Hampir Seabad Daftar SD
Barry adalah salah satu dari sedikit yang beruntung, karena menurut Data Organisasi Internasional untuk Migrasi, banyak upaya serupa yang tidak berhasil.
“Hampir 500 orang dinyatakan hilang atau menghilang di jalur migrasi Afrika Barat tahun lalu,” tulis mereka.