Sabtu, 23 September 2023
Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Sirah

Ketaatan Butuh Kecerdasan, Hikmah Gajah di Majelis Imam Malik

by Fasfah S. Jamil
27 Juli 2023
in Sirah
A A
Ketaatan Butuh Kecerdasan, Hikmah Gajah di Majelis Imam Malik

Ilustrasi gajah. Dok ANTARA FOTO

Share on FacebookShare on Twitter

Ikhbar.com: Ketaatan seorang murid terhadap guru merupakan keharusan. Namun, kepatuhan yang baik itu mesti ditopang seperangkat kecerdasan. Jika tidak, pengabdian lewat relasi pencarian ilmu tersebut tidak akan bisa mencapai hasil yang sesuai harapan.

Demikian disampaikan anggota Majelis Masyayikh Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA), KH Sobih Adnan, saat menyampaikan motivasi bertema “Pesantren Hebat, Pesantren Ramah Anak” dalam kegiatan Masa Ta’aruf Santri Al-Muntadhor (Matadhor) III, di Pondok Pesantren Al-Muntadhor Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Rabu, 26 Juli 2023, kemarin.

“Jadi, seorang santri harus melakukan segala sesuatunya dengan penuh kesadaran, punya penalaran dan argumentasi yang kuat, setelah itu, barulah bisa secara tulus dan fokus dalam menjalankan hubungan guru-murid tersebut,” katanya.

Hal itu, lanjut Mudir Aam Ikhbar Foundation tersebut, persis yang telah diteladankan dalam kisah Yahya bin Yahya Al-Laitsy saat menekadkan diri untuk berguru kepada Imam Malik bin Anas.

ArtikelTerkait

Halimah yang Dibanjiri Berkah usai Susui Bayi Aminah

Keistimewaan Nama Muhammad

Koalisi Politik dalam Sejarah Nabi

Mengenal Haras, Paspampres Era Kekhalifahan Islam

Kegigihan Yahya

Dalam Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik, Qâdi ‘Iyâd menceritakan, di masa keemasan Islam, terdapat seorang remaja bernama Yahya bin Yahya Al-Laitsy yang tinggal di Kota Andalusia alias Spanyol. Lelaki yang dikenal giat belajar dan haus terhadap ilmu pengetahuan ini berkeinginan besar untuk belajar langsung dengan tokoh besar di masa itu, yakni Imam Malik bin Anas, yang berada di Kota Madinah.

“Singkat cerita, berangkatlah remaja bernama Yahya ini ke Madinah. Jarak Spanyol dan Madinah itu diperkirakan 6.300 kilometer, dan itu ia lakukan demi bisa berguru kepada sosok yang sangat ia kagumi tersebut,” kata Kiai Sobih.

Setibanya di Madinah, bertemulah Yahya dengan Imam Malik. Dan dia pun langsung dipersilakan untuk turut mengaji bersama ribuan santri lainnya.

Baca: Benarkah Bullying Justru Pererat Keakraban?

“Suatu ketika, tiba-tiba terdengar teriakan ‘Gajah! Ada gajah!’ dari luar majelis. Ribuan santri itu pun berhamburan keluar, dan Imam Malik mempersilakan mereka untuk melihat sebentar rombongan kafilah berkendara gajah yang kebetulan sedang melintas tersebut,” ungkap dia.

Anehnya, meski seluruh teman-temannya berhamburan melihat keberadaan binatang yang memang langka di kota itu, tetapi ada satu santri yang tetap bertahan dan fokus duduk di hadapan Imam Malik. Dialah Yahya bin Yahya Al-Laitsy.

Melihat hal tersebut, Imam Malik pun bertanya. “Wahai, Yahya, kenapa engkau tidak ikut keluar untuk melihat gajah? Bukankah hewan itu juga tidak ada di Andalusia?”

“Wahai Imam Malik, saya dari jauh datang ke sini bertujuan untuk belajar dan menimba ilmu darimu. Saya datang ke sini bukan untuk melihat gajah,” jawab Yahya.

“Berkat sikap teguh Yahya itulah, sejak saat itu, Imam Malik menjulikinya dengan panggilan ‘Al-Aqil’ artinya ‘yang cerdas,” kata Kiai Sobih.

Anggota Majelis Masyayikh JPPRA, KH Sobih Adnan (kanan), saat menyampaikan materi “Pesantren Hebat, Pesantren Ramah Anak” dalam Masa Ta’aruf Santri Al-Muntadhor (Matadhor) III, di Pondok Pesantren Al-Muntadhor Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Rabu, 26 Juli 2023. IKHBAR/FSA

Bukan melawan

Menurutnya, keteguhan Yahya untuk tetap duduk dan fokus meskipun Imam Malik mempersilakan para murid keluar bukan lah sebagai bentuk perlawanan.

“Al-Aqil tidak sedang melawan atau tidak mematuhi gurunya itu. Akan tetapi, dengan berseberangan dari perintah Imam Malik itu, berarti ia telah melaksanakan ketaatan dengan berlandaskan penalaran yang cerdas,” kata dia.

Menurut Kiai Sobih, inilah prinsip yang penting dimiliki setiap santri. Mereka harus belajar dari segala hal yang dilakukan kiai, termasuk mencerna dengan cerdas segala hikmah di balik perintah yang diberikan kepada mereka.

“Sebab, segala teladan yang diberikan kiai ialah ilmu. Itu yang membedakan pesantren dengan keumuman lembaga lainnya,” kata dia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.

Tags: headlineImam MalikJPPRAKisahMalik bin AnasPesantrensantri
ShareTweetSendShare
Previous Post

Benarkah Bullying Justru Pererat Keakraban?

Next Post

Dua Kunci Kebahagiaan Menurut Fahruddin Faiz

Next Post
Dua Kunci Kebahagiaan Menurut Fahruddin Faiz

Dua Kunci Kebahagiaan Menurut Fahruddin Faiz

Tips Sehat Penderita Hepatitis

Tips Sehat Penderita Hepatitis

148 Produk Indonesia Dipamerkan di Jeddah

148 Produk Indonesia Dipamerkan di Jeddah

Warganet Indonesia Lebih Percaya Berita dari Medsos

Warganet Indonesia Lebih Percaya Berita dari Medsos

‘Frugal Living’ Mendadak Tren, Bagaimana Menurut Islam?

'Frugal Living' Mendadak Tren, Bagaimana Menurut Islam?

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

12 Agustus 2023
Jumlah Seserahan, Uang Dapur, hingga Biaya Resepsi Pernikahan Menurut Fikih

Jumlah Seserahan, Uang Dapur, hingga Biaya Resepsi Pernikahan Menurut Fikih

2 Mei 2023
Download Kitab Tafsir As-Sya’rawi PDF Gratis

Download Kitab Tafsir As-Sya’rawi PDF Gratis

13 November 2022
Pemerintah Sepakat 1 Ramadan 1444 H Kamis Besok

Jika Pemerintah Tetapkan Lebaran Sabtu, Apakah Jumat Tetap Wajib Berpuasa?

20 April 2023
Ronaldo Cs Pakai Kostum Tradisional Arab di Hari Peringatan Nasional Saudi

Ronaldo Cs Pakai Kostum Tradisional Arab di Hari Peringatan Nasional Saudi

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Ronaldo Cs Pakai Kostum Tradisional Arab di Hari Peringatan Nasional Saudi

Ronaldo Cs Pakai Kostum Tradisional Arab di Hari Peringatan Nasional Saudi

22 September 2023
3 Strategi Transformasi Tata Kelola Dana Sosial Syariah menurut Wapres

3 Strategi Transformasi Tata Kelola Dana Sosial Syariah menurut Wapres

22 September 2023
Masjid di Saudi Dilengkapi Taman Burung dan Fasilitas Peminjaman Pakaian

Masjid di Saudi Dilengkapi Taman Burung dan Fasilitas Peminjaman Pakaian

22 September 2023
Beda Akhlaq, Khalq, dan Khuluq

Beda Akhlaq, Khalq, dan Khuluq

22 September 2023
Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban.

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In